Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Trip

Nuansa Kalimantan Timur (Bag. 2-Habis)

21 Juni 2019   16:57 Diperbarui: 21 Juni 2019   17:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam Petualang,

Hari kedua, Kalimantan Timur

Hari kedua di Kalimantan Timur, kami menuju Samarinda seberang, untuk melihat pembuatan Sarung Samarinda.

Sarung Samarinda

dokpri
dokpri


Pada awalnya kerajinan tenun sarung ini dibawa oleh orang-orang suku Bugis yang merantau ke Samarinda, mereka tinggal di Samarinda Seberang, sejak tahun 1668, dimana saat itu Samarinda masih berada dalam kawasan Kerajaan Kutai Kartanegara, mereka-mereka inilah yang mengembangkan dan menjadikan Sarung Tenun Samarinda sampai sekarang.

dokpri
dokpri

Tenun tradisional Sarung Samarinda ini terbuat dari benang sutra, benang sutranya sendiri didatangkan dari Cina, proses pembuatannya kami di ajarkan disini secara singkat oleh pengrajin-pengrajin yang didatangkan oleh panitia ketempat ini.

Kami juga diperlihatkan alat-alat yang digunakan membuat sarung Samarinda, semua alat terbuat dari kayu dan tidak ada satupun yang menggunakan mesin, termasuk menjahit sambungannya, jahitannya menggunakan tangan, dan semua dikerjakan oleh tangan manusia, peralatan pembuatan kain tenun Samarinda terbagi dalam empat bagian yaitu : Unuseng (alat pemintal), Saureng (alat penyusun corak), Apparising (alat tempat memasukan benang), dan Pemalu (alat tempat penggulungan benang).

dokpri
dokpri

Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat sarung Samarinda dibagi dalam tiga bagian yaitu : Benang sutra alam, Benang sutra import dan benang pewarna yang diimport dari Jepang dan Jerman.

Sedangkan jenis-jenisnya cukup banyak yang mereka sebutkan, saya sudah kurang fokus, karena sudah pada rame berselfie ria.

Menyusuri Sungai Mahakam

dokpri
dokpri

Destinasi berikutnya yang kami tuju adalah, menyusuri sungai Mahakam, sungai Mahakam memiliki panjang 920 km, dengan luas 149.277 km2, sungai Mahakam sendiri memiliki beberapa anak sungai seperti Sungai Belayan, Sungai Lawa, Sungai Kedang Kepala, Sungai Telen, Sungai Tenggarong, Sungai Karang Mumus.

dokpri
dokpri

Pemerintah sudah merelokasi untuk bangunan di pinggir sungai sudah tidak ada lagi, sangat nikmat kalau sore atau malam hari kita menikmati jagung bakar, mie telur, pisang goring, kopi susu dan lain-lain di tepian Mahakam.

dokpri
dokpri

Kalau kita berada di hulu sungai masih sering kita melihat ikan Pesut Mahakam, tapi kalau di tempat kami menyusuri sungai ini, sudah susah melihatnya, karena banyaknya perburuan dan rusaknya ekosistim yang ada.

Kalau di hulu sungai juga masih sering kita melihat satwa-satwa yang sudah mulai langka seperti Burung Enggang, Bangau Tong-tong, Raja Udang, Bekantan, Lutung, Berang-berang, dan beberapa jenis satwa lainnya.

Kami menggunakan 4 kapal pesiar, menyusuri sungai Mahakam dan di kawal dua kapal Polairud.

Museum Mulawarman

dokpri
dokpri

Destinasi berikutnya yang kami kunjungi adalah Museum Mulawarman di Tenggarong, Tenggarong merupakan Ibu Kota Kutai Kartanegara, selain peninggalan kerajaan yang ada disini, disini juga terdapat makam Sultan.

dokpri
dokpri

Sebelum ke Museum kami kerumah jabatan Sekretaris Daerah dulu untuk menikmati makan siang, seraya menikmati organ tunggal yang disediakan oleh Sekda.

Setelah selesai Sholat, makan serta menikmati hiburan, baru kami menuju Museum Mulawarman.

Kami menyusuri semua tempat, setelah itu foto bersama dan setelah puas, kami kembali ke Samarinda.

Rumah Jabatan Sekda Kaltim

dokpri
dokpri

Kunjungan kami berakhir di Kalimantan Timur di Rumah Jabatan Sekretaris Daerah,  kami makan malam dan menyaksikan hiburan-hiburan yang sudah disediakan.

dokpri
dokpri

Selanjutnya kami berselfie ria dengan teman-teman semua, panitia juga mendatangkan dua orang Suku Dayak yang lengkap dengan pakaian khas Dayaknya.

dokpri
dokpri

Kompasioner, yang belum pernah ke Kalimantan Timur, silahkan untuk berkunjung ke sana, banyak destinasi-destinasi yang menarik, apalagi kalau kita waktunya cukup panjang bisa masuk ke pedalaman, banyak yang bisa kita eksplore.

Hayoo, Jelajah Indonesia.

Kaltim #H2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun