Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sembilan (Tarakan, 12 Mei 1994)

16 Juni 2019   19:44 Diperbarui: 16 Juni 2019   19:47 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sudah satu bulan setengah  ini Yoga tidak ada mendapat kabar dari Anti, baik telegram, surat atau telpon, beberapa kali dia mencoba menghubungi Anti, selalu rapat, dan beberapa kali dia pesan dengan resepsionis atau siapa yang menerima telpon agar Anti menelpon balik dirinya, tidak ada juga telpon balasan dari Anti, dua telegram yang Yoga kirimkan dalam satu minggu berturut-turut juga tidak ada balasan, blas....satu bulan setangah ini tidak ada kabar dari Anti.

Malam ini Yoga tidak keluar kamar kostnya, dia ingin sendiri di kamar saja, teringat dia tahun lalu Anti cuti ingin ke Tarakan, seminggu Anti cuti, 2 hari di Tarakan, 2 Hari di Pulau Bunyu dan 3 hari di Nunukan, bahkan Anti sangat  senang saat ke Nunukan, Yoga mengajaknya ke Tawau Malaysia,  Anti sangat senang sekali, saat di Tarakan Yoga mengajaknya ke Pantai Amal, bahkan mereka disuruh menginap di rumah Bapak Andi Sappe, dimana sebulan sekali Yoga, main dan tidur disini membantu Pak Sappe manangkap udang dan ikan, datang ke Pantai Amal membawa kopi dan gula dan pulang banyak membawa ikan segar dan ikan asin.

Saat menginap di tempat Bapak dan Ibu Sappe, Anti bahkan sudah diperlakukan seperti anak sendiri, Yoga dan Pak Sappe menjala ikan, sementara Anti dan Ibu Sappe, memasak dan mebuat kue-kue khas makassar, seperti jalang kote, es pisang hijau, dan saraba di malam hari, Anti sangat menyenanginya, di malam hari, dari duduk-duduk di teras, sampai akhirnya Yoga dan Anti berada di bibir pantai dengan tidak memakai alas kaki, memandang pekatnya malam di Pantai Amal.

Pada saat di Pulau Bunyu, Anti diajak diajak ketempat teman-teman Yoga yang bekerja di Pertamina, dan diberi kesempatan untuk tidur di Mess Pertamina di Pulau Bunyu, memancing di pelabuhan Pulau Bunyu sampai menjelang pagi, Anti sangat menyenangi semua itu.

Apalagi saat di Nunukan, membuat surat lintas batas, menyeberang ke Tawau dengan kapal cepat, kemudian menginap di Tawau, makan dan keliling-keliling Tawau, tidak ada perubahan sedikitpun, tapi kenapa satu bulan setengah ini tidak ada berita sedikit pun dari Anti.

Menerawang terus pikiran Yoga malam ini, dia gelisah, tidak pernah Anti berbuat seperti ini, waktu menunjukan pukul 09.00 malam, Yoga mau ke warung telekomunikasi di seberang jalan, langsung kantor telkomnya, karena kalau jam 9 malam discount 50 % biayanya.

Yoga memang di larang Anti untuk menelpon ke rumah malam hari terkecuali penting, malam ini ia akan menelpon kesana karena memang penting, sampai di Telkom dia dapat  antrian yang ketiga,  tidak terlalu lama biasanya karena ada 5 tempat yang di buka Telkom, seraya menunggu Yoga berharap semoga tidak ada apa-apa terhadap Anti.

Giliran Yoga tiba untuk menelpon, dia dapat di kamar nomor 2, mencoba menghubungi nomro rumah Anti.

"Assalamualaikum, Anti ada,"

Terdengar suara ponakan Anti yang mengangkat," Waalaikum salam."

"Tante Anti, ada ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun