Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Satu (Balikpapan, 19 Maret 1989)

10 Juni 2019   19:34 Diperbarui: 10 Juni 2019   19:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kita mau kemana, Bang ?" tanya Anti

"Lha, kok tanya Abang, Abang ngikut saja,"

"Kita ke Masjid Istiqomah, lapangan merdeka dulu ya, Sholat Magrib, setelah itu kita makan di Melawai, terus nonton di Gelora Theatre, bagaimana ?"

"Oke, Abang ikut,"

Malam itu Anti benar-benar manja, dari parkiran mobil dia dekap tangan kiri Yoga, dan di selipkan di antara tangan kanan dan dadanya, Yoga bahkan mencari alasan agar dia tidak melakukan itu, bukan dia tidak mau, dia suka, tapi Anti masih SMA kelas 2, bagaimana kalau temen-teman atau gurunya melihat.

Penampilannya pun saat ini sudah seperti mahasiswa, atau kalau dia bilang dia kerja, orang pasti akan percaya, tidak akan percaya kalau dia bilang dia masih SMA kelas 2.

Selesai Sholat dan makan di Melawai, mereka memutar menuju bioskop Gelora Theatre, sampai di bioskop film nya tidak begitu ramai dan ini merupakan pemutaran hari terakhir, dia mengajak Anti untuk pindah bioskop Ria Patra di Kebun Sayur, Anti tidak mau, enak disini katanya.

"Kita ke bioskop Ria Patra di Kebun Sayur aja ya, ini filmnya ngak rame lagian sudah hari terakhir,"

"Disini aja, malah enak, ngak ada penontonnya," masih diapitnya tangan Yoga dengan manja.

Akhirnya mereka sepakat nonton di Gelora Theatre, film yang kurang rame dengan penonton yang bisa di hitung dengan jari, mereka mengambil tempat duduk di barisan kedua dari atas di pojok sebelah kanan, hanya ada tujuh pasang remaja yang nonton film ini, tidak begitu lama film langsung main.

 Anti menggenggam tangan kanan Yoga dengan tangan kirinya, di rebahkanya kepalanya di tangan kanannya, sesekali tangan kirinya meraih kearah kepala Yoga, agar Yoga merendahkan kepalanya, dia ciumi pipi kanan Yoga, kemudian kembali dia seperti semula bersandar di tangan kanan Yoga dengan tangannya tetap meremas jemari Yoga, Yoga biarkan saja apa yang dia lakukan, Yoga tersentak ada tetesan air di lengannya, Yoga raih wajahnya, walau tidak begitu jelas dalam kegelapan tapi ada tetes air mata di kedua pipinya, Anti menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun