"Ketemu dimana ? Ini baru pulang sekolah,"
"Di markas Pramuka aja,"
"Besok aja kan hari Minggu, ada apa sih ?"
"Abang baru dapat telegram dari Perusahaan yang di Tarakan, Abang paling lambat hari Senin lusa sudah harus ada disana dan melapor, Abang sudah pesan tiket ke Tarakan besok jam 08.00 berangkat,"
"Alhamdulilah, bisa cepet lamar Anti, dong," katanya manja
"Ya, sudah nanti sebelum magrib Anti ada disana, Anti istirahat sebentar ya, Bang ?" pintanya
Wajah Yoga ceria mendengar Anti bisa datang sore nanti, bayang-bayang jalan-jalan penuh dengan kemesraan pun bermain di pelupuk matanya.
Yoga tersentak dari lamunannya, ketika pramugari menawarkan mau makan apa, dia memilih nasi ayam saja dari dua menu yang ada, nasi ayam dan spageti, dia lahap dengan nikmat karena memang dia belum sempat sarapan tadi pagi, Anti menangis sepanjang malam, dan tidak mau pulang kerumah, maunya jalan berdua.
Ingatannya berlanjut saat Anti datang ke markas, markas Pramuka masih ramai, biasanya setelah Magrib sudah mulai pada kembali kerumah masing-masing terkecuali kalau ada kegiatan, akan ramai terus sampai pagi.
Menunggu Anti yang akan datang, masih sekitar satu jam lagi, dia mandi dulu, dia hitung uang yang ada di dalam dompet, Ah, masih cukuplah untuk makan dan nonton berdua, nanti kalau kurang minta tambahan dengan Anti, walau dia masih kelas 2 SMA tapi uangnya lebih banyak dia dari Yoga yang masih pengangguran ini.
Jam 5 sore Yoga menunggu Anti, duduk di tangga markas yang langsung menuju ke jalan, ada mobil berhenti persis di depan pagar, Anti rupanya meminjam mobil kakak nya, bukan sepeda motor bebek andalannya kalau dia datang kesini, Anti memberi kode ke Yoga agar segera naik ke mobil, dia malas turun sepertinya, membuka pintu mobilpun tidak, hanya menurunkan kaca bagian depan saja.