Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Bakat Anak dan Keinginan Orangtua

15 Maret 2019   07:19 Diperbarui: 15 Maret 2019   07:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Benar kata orang tua dulu, kalau ingin memilih jodoh liat bibit dan bobotnya, karena untuk berumah tangga bukanlah hal yang mudah, terutama saat nantinya kita memiliki keturunan, bahkan orang tua dulu saat mencarikan jodoh untuk anaknya, di lihat dulu kakek dan neneknya, silsilah keluarganya, bisa jadi anak-anak kita lahir nanti membawa turunan dari kakek dan neneknya, andai turunan yang dibawa itu baik, maka anak-anak kita akan baik pula, tapi kalau turunan itu sangat tidak baik, tentu bisa  menurun ke anak-anak kita, tentu mereka juga tidak akan baik.

Selanjutnya saat kita berumah tangga, jaga kandungan dari kehamilan minggu pertama, makan yang baik-baik, jangan sampai ada makanan yang di haramkan yang masuk kedalam tubuh ibunya, baik dari sisi makananya maupun dari sisi sumber pendapatannya.

Ajarkan hal-hal baik dari dalam kandungan, sering elus dan ajak bicara mulai kehamilan ke tiga bulan dan seterusnya, ajarkan terus dengan kebaikan-kebaikan, dan perdengarkan hal-hal yang baik, si Ibu harus rajin membaca apa saja, mengerjakan Teka Teki Silang (TTS) misalnya, atau mengerjakan hitungan-hitungan matematika, membaca puisi, mengaji, sering sholat, semua hal-hal kebaikan, sampai anak kita lahir.

Kali ini saya akan membahas tentang bakat seorang anak, bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap insan manusia di muka bumi ini sejak dia dilahirkan, atau istilah yang sering kita dengar adalah potensi bawaan, bakat ini adalah sesuatu hal yang harus dilatih atau di kembangkan untuk mencapainya di perlukan kecakapan, pengetahuan dan keterampilah khusus, karena dengan bakat yang dimiliki ini seseorang akan memperoleh hasil sesuai dengan tingkatan tertentu. Bakat merupakan sesuatu yang harus di wujudkan karena bakat bukan lah sesuatu yang langsung terlihat atau jelas terlihat.

Bakat seseorang akan muncul bila dia memiliki kesempatan atau diberi kesempatan untuk berkembang atau di kembangkan.

Yang jadi permasalahan sekarang, banyak orang tua yang tidak mengetahui apa bakat dari anaknya, tentunya setiap orang tua pasti bangga melihat bakat yang dimiliki anaknya, karena orang tua enggan untuk mencari tahu apa bakat dari anaknya, atau orang tua memang kurang peka terhadap tumbah kembang anaknya, sehingga tidak tahu mau berbuat apa.

Andai saja sebagai orang tua kita sudah tahu bakat yang dimiliki anak kita, tentu ini sangatlah mudah, untuk kita mendidik dan mengarahkannya, tentu bakat yang terpendam dari diri anak kita lebih menonjol dalam menunjukan bakat yang dimilikinya.

Kita hanya perlu memancing dan menggali agar talenta yang dimiliki anak kita bisa terlihat sejak dini, kita tinggal mendukung serta memeliharanya agar anak kita dapat mengembangkan bakat yang dimiliknya.

Sering kali sebagai orang tua kita hanya memikirkan, mau kita jadikan apa anak kita kelak, tanpa kita memikirkan anak kita sendiri juga memiliki keinginan lain.

Misal saja si anak ingin menjadi penghafal Al-Qur`an, sementara orang tuanya ingin anaknya menjadi seorang foto model, bila anak kita menolak untuk menjadi seorang model, tentunya orang tuanya akan kecewa, untuk tidak mengecewakan orang tua kadang si anak mengikuti saja keinginan orang tua sebagai seorang model, dari kecil dia belajar dan diajarkan oleh orang tuanya, tetapi dia melakukanya tidak maksimal, hanya dengan setengah hati saja, tentu ini sangat tidak nyaman bagi anak kita dan sangat menjengkelkan bagi kita sebagai orang tua.

Atau yang sekarang sering terjadi si anak ingin kuliah di Fakultas Hukum, sementara orang tuanya ingin anaknya menjadi seorang dokter, mungkin karena orang tuanya seorang dokter, dia ingin anaknya kelak menjadi dokter juga.

Pemkasaan kehendak orang tua seperti ini juga mengganggu perkembangan psikologis si anak, selain biaya yang besar yang kita keluarkan, juga anak kita tidak bebas berekspresi sesuai apa yang dia inginkan, setiap anak memiliki karakter yang berbeda.

Tugas kita sebagai orang tua mengarahkan anak saja, kalau bakatnya mau jadi pemusik, arahkan ke musik yang baik-baik, prilaku yang baik-baik, syair yang diciptakan yang religius misalnya, disinilah peran kita sebagai orang tua untuk mendukung minat dan bakat dari anak kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun