Sering dengan berkembangnya teknologi digital secara perlahan juga mengubah cara khalayak dalam melakukan komunikasi, jika dulu komunikasi identik dengan duduk di depan komputer atau menunggu pesan lewat pager atau SMS, sekarang interaksi dapat dilakukan setiap waktu dan dimanapun berada. Konektivitas tidak selalu berkaitan dengan online atau offline, karena kondisi di lapangan memperlihatkan hampir setiap waktu selalu online. Mulai membuka mata hingga menjelang beristirahat, notifikasi, pesan instan hingga update informasi selalu muncul.Â
Munculnya ponsel pintar, jam tangan digital hingga asisten virtual membuat komunikasi tidak sebatas aktivitas tertentu, tetapi sudah masuk menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dari rutinitas harian. Komunikasi menjelma menjadi sesuatu yang permanen dan aktif di sela aktivitas khalayak, baik dalam pembelajaran, pekerjaan, berolahraga atau hanya duduk manis saat santai di rumah atau coffee shop. Bisa dikatakan ini menandakan sudah tidak terdapat batas ruang dan waktu dalam komunikasi, semua telah digantikan dengan konektivitas yang konstan.
Wearable technology merupakan jembatan yang membuat konektivitas semakin personal, perangkat-perangkat digital seperti jam tangan, kacamata, pelacak kesehatan merupakan bagian dari alat bantu yang juga mempunyai pengaruh luas dalam cara khalayak berkomunikasi. Perangkat itu memudahkan untuk mengakses pesan, notifikasi hingga informasi kesehatan yang dapat diakses seketika itu juga tanpa harus membuka gadget. Seolah-olah teknologi sudah menjadi bagian alami dari konektivitas sehari-hari.
Wearable technology  memiliki keunggulan utama melalui kemampuannya untuk menghadirkan komunikasi dari waktu ke waktu yang praktis sekaligus dekat. Notifikasi yang muncul melalui pergelangan tangan, pengingat jadwal yang muncul otomatis membuktikan bagaimana komunikasi saat ini sudah melebur dengan kebutuhan personal. Sehingga teknologi bisa dikatakan bukan hanya sekedar alat saja, tetapi merupakan perpanjangan dari identitas dan interaksi khalayak sebagai manusia modern.Â
Konsep komunikasi ubiquitous adalah komunikasi dapat hadir tanpa sekat tempat dan waktu, artinya dapat dilakukan di mana dan kapan saja. Jaringan internet yang stabil dan perangkat yang selalu melekat, akan mempermudah khalayak mengakses informasi seketika. Saat ini interkasi sudah bisa dilakukan sambal melakukan perjalanan, berbelanja atau saat melakukan aktivitas olahraga atau lainnya. Komunikasi sudah selalu mengiringi setiap aktivitas manusia.
Akibatnya terjadi hubungan sosial yang ikut bertransformasi, media social, aplikasi pengirim pesan hingga ruang diskusi virtual membuka jaringan komunikasi saling terhubung secara horizontal dan terbuka. Setiap individu dapat membentuk komunitas lintas negara, berdiskusi tanpa sekat geografis bahkan bisa melakukan kolaborasi dalam proyek global hanya dengan gawai pintar. Ini merupakan integrasi sosial baru, komunikasi tidak lagi bersifat lokal dan terbatas, tetapi sudah berskala global dan melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Mempelajari tentang wearable technology dan komunikasi ubiquitous menjadi penting karena keduanya tidak sekedar membahas tentang teknis, tetapi juga bagaimana manusia hidup dan melakukan interaksi di era digital. Teknologi memang membuka peluang besar melalui komunikasi lebih cepat, informasi lebih personal dan interaksi lebih meluas. Hanya saja juga menghadirkan tantangan serius, seperti isu privasi, ketergantungan secara berlebih pada perangkat hingga ketimpangan akses digital antar kelompok masyarakat.
Masa depan konektivitas permanen menuntut masyarakat untuk kritis dan bijak ketika menerima informasi. Teknologi yang semakin dekat dalam kehidupan tidak boleh membuat manusia kehilangan kendali, melainkan harus diamnfaatkan untuk memperkuat nilai kemanuisaan. Karena itu, memahami implikasi sosial, etis dan budaya dari perkembangan merupakan Langkah strategis agar konektivitas global yang dibangun tetap inklusif, adil dan bermanfaat nyata bagi semua lapisan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI