Mohon tunggu...
Mirna ZenaTuarita
Mirna ZenaTuarita Mohon Tunggu... Dosen - Seorang nakama yang belajar menjadi penulis

Seorang nakama yang belajar menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rasa Enak, Awal "Penuaan Dini" dan Berbagai Penyakit Layaknya Penikmat Gula

27 September 2022   12:28 Diperbarui: 27 September 2022   12:33 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat masuk ke dalam tubuh, karbohidrat akan diserap sebagai glukosa dari lambung melewati usus kecil. Kemudian oleh cairan darah akan diangkut ke seluruh tubuh melalui saraf-saraf pengangkut.

Kadar gula darah menunjukkan kadar glukosa yang terkandung dalam cairan darah, yakni kadar karbohidrat atau zat gula dalam tubuh. Biasanya, kadar gula akan naik setelah makan, lalu beberapa waktu akan turun lagi. Dalam satu hari, akan terjadi "variasi diurnal" naik dan turun, dan terjadi berulang-ulang. Saat kondisi sehat, apapun yang dimakan, biasanya kadar gula akan tetap terjaga secara stabil.

Apabila terus-menerus makan makanan yang dapat menaikkan kadar gula darah secara signifikan, akan mulai muncul gangguan pada fungsi pengaturan tubuh seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika kadar gula darah naik secara drastis, maka akan turun secara drastis pula. Hal ini menyebabkan tubuh jadi kekurangan energi. Selanjutnya, fungsi menaikkan kadar gula darah akan mulai bekerja lagi.

Apabila level perubahan melewati batas dari variasi diurnal terjadi terus-menerus, organ yang menaikkan dan menurunkan kadar gula darah akan menjadi lelah, sehingga fungsi pengaturan berangsur-angsur akan menjadi kacau. Pada akhirnya akan terjadi kondisi yang disebut penyakit hipoglikemia (gula darah rendah). Dapat pula disebut gangguan penyakit yang lahir karena pola makan masyarakat modern.

Ketika menyebut hipoglikemia, pertama kali yang perlu kita pahami masalahnya adalah kadar gula darah yang naik setelah makan akan langsung turun dengan segera.

Hal yang paling penting bukanlah angka pasti "berapa kadar gula darahnya" melainkan jika kecepatan turunnya "50 lebih dalam waktu 1 jam" maka dapat dijadikan ukuran diagnosis hipoglikemia.

Kadar gula darah akan naik ketika makan dan insulis dikeluarkan untuk menurunkan sedikit demi sedikit. Lalu, ketika makan lagi kadar gula darah akan naik lagi, dan terjadi berulang-ulang. Jika perubahannya dalam batas yang tetap dan terjadi secara perlahan, berarti tidak ada masalah apapun. Namun, jika kecepatan turunnya dalam waktu singkat, maka ini adalah gejala hipoglikemia.

Contohnya, ketika mengukur kadar gula darah yang terlihat bergejala hipoglikemia, angkanya menunjukkan 90. Jika melihat itu saja, dia masuk dalam batas normal. Namun, setelah diukur 15 menit sebelum makan menunjukkan 180, lalu langsung turun 90 dalam sekali waktu, dapat disebut hipoglikemia akut.

Beberapa jam setelah makan, pernahkan Anda mengalami gejala seperti kepala dan hati terasa kosong, daya konsentrasi menurun, dan tidak ingin melakukan apapun? Ini bukanlah perasaan hati para kaum "jomblo". Tapi, Kondisi seperti itu mungkin terjadi jika kadar gula darah sedang turun secara drastis, atau pertanda kadar gula darah sudah turun. Jika gejala tersebut muncul sejak pagi hari, maka akan menjadi hipoglikemia level berat.

"Sakarifikasi" Adalah Penuaan Dini, Cepat Menua Layaknya Penikmat Gula

Setara dengan obesitas, bahaya karbohidrat yang terjadi di dalam tubuh adalah "sakarifikasi". Biasanya, untuk menggabungkan suatu substansi dengan substansi lain, dibutuhkan perantara seperti hormon atau oksigen. Namun, zat gula tidak butuh perantara apapun, ia dapat memiliki sifat dapat bergabung dengan sekelilingnya. Itulah yang disebut sakarifikasi.

Semakin tinggi tingkat kekentalannya, semakin mudah untuk bergabung. Semakin tinggi kadar gula darah maka semakin mudah terjadi sakarifikasi di dalam tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun