Mohon tunggu...
Miranda Amelia
Miranda Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa Akuntansi

Mahasiswa akuntansi, penyuka angka dan cerita di balik laporan keuangan. Berbagi kisah kampus dan wawasan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Aceh Go Digital: Pajak UMKM menuju Indonesia Emas 2045

31 Agustus 2025   16:00 Diperbarui: 31 Agustus 2025   16:52 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UMKM di Ahad Festival telah menggunakan QRIS untuk transaksi dengan pelanggan. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Digitalisasi UMKM, termasuk di Aceh, menghadapi tantangan. Pertama, kurangnya literasi digital, terutama di kalangan pedagang mikro seperti Ibu Sari, yang awalnya bingung menggunakan QRIS atau Coretax. Kedua, infrastruktur internet tidak merata di daerah terpencil Aceh. Ketiga, beberapa UMKM menganggap pajak sebagai beban, bukan kontribusi untuk pembangunan.

Solusi sudah di depan mata. Program digital, seperti yang dilakukan Bank Indonesia di Aceh, membantu pedagang memahami teknologi. Kerjasama dengan banyaknya universitas melalui program seperti APINDO UMKM Merdeka juga mendampingi UMKM untuk go digital. Pemerintah terus memperluas akses internet ke pelosok, sesuai dengan peta jalan digital nasional. Untuk mengubah persepsi pajak, kampanye video pendek di media sosial, seperti tutorial menggunakan Coretax, bisa menarik minat pedagang. DJP juga telah membuat program Relawan Pajak untuk Negeri (RENJANI) untuk Mahasiswa, program ini diluncurkan supaya banyak generasi muda yang melek akan perpajakan. Para mahasiswa yang tergabung dalam program RENJANI ini dapat membantu masyakarat dengan pelatihan akuntansi sederhana, misalnya cara mencatat transaksi QRIS atau melaporkan pajak via Coretax, memperkuat hubungan UMKM dan negara.

Menuju Indonesia Emas dengan Pajak Digital

QRIS dan pajak online seperti Coretax membawa UMKM seperti Ibu Sari dan pedagang UMKM lain di Lhokseumawe ke era modern, sekaligus memperkuat penerimaan negara. Dengan 574.246 pengguna QRIS, 5,8 juta transaksi pada Mei 2024, dan inovasi seperti QRIS  dinamis untuk PBB di Banda Aceh. Bayangkan pada tahun 2030, usaha kecil menggunakan QRIS untuk melayani pelanggan di seluruh dunia, Coretax yang mempermudah pelaporan pajak, dan pasar tradisional seperti pasar ahad festival di Lhokseumawe sepenuhnya digital.  Jalan desa, sekolah, dan rumah sakit didanai oleh pajak UMKM yang menjadi pusat ekonomi digital.

Langkah pertama menuju Indonesia sejahtera dimulai dari digitalisasi UMKM. Generasi muda termasuk mahasiswa seperti saya, dapat mendukungnya dengan mengedukasi pedagang tentang teknologi dan pajak, seperti mempromosikan Coretax di pasar tradisional. Mari wujudkan masa depan di mana UMKM Aceh dan Indonesia saling menguatkan, membangun negeri yang adil dan makmur melalui pajak digital.

Dari warung kecil di Lhokseumawe, UMKM Aceh membuktikan bahwa teknologi adalah kunci menuju indonesia emas 2045. Yuk, dukung UMKM go digital untuk Indonesia maju!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun