Mohon tunggu...
Muhammad Ali
Muhammad Ali Mohon Tunggu... Lainnya - Berdaulat Atas Diri Sendiri

AKU MENULIS, MAKA AKU ADA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Bisa Bikin Gila, Benarkah?

17 April 2023   01:49 Diperbarui: 2 Juni 2023   00:34 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: idntimes.com

Saya memiliki  teman yang seperti itu yang jago sekali dalam membaca suatu permasalahan filsafat. Bahkan, dia yang memperkenalkan saya caranya mendekati suatu persoalan filsafat, mendekati teks-teks dari Barat seperti Marcus Aurelius, Karl Marx dan Nietzsche. Tetapi ketika dia mendapat giliran untuk menulis artikel untuk jurnal atau majalah dan semacamnya, tata bahasa yang diberikan sangat kacau balau. Struktur kalimat yang diberikan tidak benar. Sehingga orang tidak bisa menerbitkannya karena tidak bisa dipahami oleh pembaca umum. 

Kita tahu filsafat itu memang pada dasarnya sulit dipahami, tetapi ketika filsafat itu sendiri dituliskan secara sistematis pada hakikatnya bisa dipahami oleh masyarakat. Pada permasalahan ini, sudah filsafatnya sulit dipahami, kalimat dalam bahasa Indonesianya pun tidak bisa dipahami juga, pada akhirnya tidak mampu untuk dicerna sama sekali oleh masa atau publik. Oleh karena itu tulisan-tulisan yang telah dibuatnya tidak bisa terbit. Dan itu memberikan semacam hal yang dimana dia merasa diberangus, dia merasa tidak dipahami. 

Saya melihatnya sebagai semacam fenomena waham tertentu, delusi, undiscover genius (seorang jenius yang belum ditemukan). Jadi citraan diri seperti itu yang membuatnya semakin hari semakin berhadapan dengan situasi seperti "Mengapa dunia tidak berterima kasih kepada saya?" Padahal saya ini kan sudah punya pikiran-pikiran yang cemerlang". Nah, rasa mampet yang tak terselesaikan yang dialaminya pada akhirnya jadi suatu kegilaan. Problem utama dari kegilaan dalam filsafat itu boleh jadi adalah suatu problem mengenai kemampuan menulis sebetulnya. Itu yang kurang lebih yang mau saya garisbawahi di artikel kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun