Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lingkungan Kerja Toksik: Sabar, Nanti akan Indah pada Waktunya

23 Mei 2021   18:35 Diperbarui: 23 Mei 2021   20:23 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disaat pegawai honorer lebih banyak diam dan bicara di belakangnya, saya lebih suka mengutarakan langsung meskipun hasilnya beliau marah besar dan kemudian membenci saya. Kami berdua sudah seperti Tom dan Jerry yang lebih sering ributnya meskipun kami tetap bekerja professional. 

Pernah saya mengalah dan manut saja dengan perintah dan ocehan beliau namun diam dan manutnya saya pun dianggap salah oleh beliau.  Ada saja kesalahan saya yang dicari olehnya agar saya berhenti bekerja ataupun dipindahkan. 

Bahkan ketika saya diangkat menjadi ASN dan tetap dipekerjakan di tempat kerja yang sama dengannya tidak henti-hentinya beliau mencari celah agar saya mendapat teguran tidak hanya dari pimpinan namun juga dari instansi yang lebih tinggi. 

Bahkan ketika saya berprestasi mengharumkan nama tempat bekerja, prestasi itupun dianggap tidak ada apa-apanya dan malah membuat beliau semakin tidak menyukai saya. 

Saking tidak kuatnya mendapat perlakuan semena-mena dari beliau, karena saya menjadi sering sakit-sakitan,  saya berkali-kali mengajukan pengunduran diri atau pindah dari tempat kerja. Namun selalu diminta untuk bersabar entah itu oleh keluarga, sahabat maupun rekan-rekan kantor yang lain. 

Karena sakitnya sudah sampai parah bahkan saya sempat enam bulan istirahat karena sakit, saya pun kembali mengajukan permohonan pindah ke instansi lain yang kebetulan mau menerima saya. 

Namun diluar dugaan, surat pindah saya ditolak dan justru beliau lah yang dipindahkan ke sekolah di lokasi yang lebih terpencil lagi. Saya masih dipertahankan di tempat kerja saya dan terlebih lagi beliau akhirnya diketahui banyak bermasalah dalam keuangan.

Setelah beliau pindah, suasana di kantor lebih tenang, damai bahkan saya pun tidak ada keinginan untuk pindah. Apalagi setelah kehadiran dua ASN baru yang ternyata sangat baik dan punya kinerja bagus di pekerjaan. Kami bertiga pun berprinsip tidak akan melakukan hal yang dilakukan oleh beliau yang telah dipindah tugas. 

Di mata saya dan rekan-rekan ASN yang lain, pegawai honorer adalah kawan kami di pekerjaan yang sama derajatnya. Ketika ada rejeki lebih, saya dan kawan ASN sering mengajak makan teman-teman honorer. Kami pun sering pergi keluar bersama-sama walaupun sekedar makan bakso ataupun piknik ke villa salah satu rekan ASN. 

Saya pun jadi tidak pernah sakit-sakitan lagi. Bisa dibilang setelah beliau pindah, di pekerjaan saya lebih nyaman, lebih tenang dan bisa lebih fokus dalam bekerja. Selain itu saya juga bisa menyalurkan hobi menulis dan foto saya di tugas tambahan yang diamanatkan ke saya sebagai penanggung jawab media sosial maupun website sekolah tempat saya bekerja.

Di tempat kerja manapun suasana lingkungan pekerjaan yang toksik akan selalu didapat. Akan ada yang sirik, iri ataupun tidak suka dengan pekerjaan kita atau pribadi kita. Tapi kita bagaimanapun harus tetap professional dalam bekerja. Tetaplah sabar jika mengalami toksik di pekerjaan. Yakinkan pada diri, derita yang didapat akan indah pada waktunya. Akan terlihat mana yang dipertahankan mana yang dilepas. Tunjukkan dengan kemampuan dan dedikasi kita pada pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun