semalam cinta hadir,
membungkam panggilan-panggilanku
dengan "aqrabu min hablil warid",
menampar mukaku dengan "fatsama wajbullah",
mencukil mataku dengan "lan tarani",
menusuk dadaku dengan "ya'lamu ma fish-shudur",
dan membuka jiwaku dengan
"wa rahmatihi wasi'at kulla syai".
semalam cinta hadir,
melayat jasadku di tiang gantungan.
ia memuji-muji diriku atas kematianku,
menebar bunga-bunga di sekitarku,
membacakan mantra-mantra,
kemudian ia berisyarat padaku dan berseru,
"inilah pecinta."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!