Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Trotoar

3 November 2018   14:32 Diperbarui: 3 November 2018   15:06 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Denganmu itu, terik pagi mengikatkan rindu di pucuk senja. Dalam selimut kabut asap. Kawanan pipit bersarang diantara mega dan titian pucuk pucuk cemara. Terdengarlah bisik bisik. Dengkuran awan rebah. Langit urung menjatuhkan hujan.

Di jalanan itu kita genapkan angka. Melalui jalan trotoar langkah langkah saling memicu debar. Kau yang ganjil. Melipat rindu. Dan memikulnya di sisi hati. Sementara aku, menggenapinya. Helai helai kasih yang kita terbangkan di langit yang sama.

Ciputat, 3 November 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun