Denganmu itu, terik pagi mengikatkan rindu di pucuk senja. Dalam selimut kabut asap. Kawanan pipit bersarang diantara mega dan titian pucuk pucuk cemara. Terdengarlah bisik bisik. Dengkuran awan rebah. Langit urung menjatuhkan hujan.
Di jalanan itu kita genapkan angka. Melalui jalan trotoar langkah langkah saling memicu debar. Kau yang ganjil. Melipat rindu. Dan memikulnya di sisi hati. Sementara aku, menggenapinya. Helai helai kasih yang kita terbangkan di langit yang sama.
Ciputat, 3 November 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!