Jika bukan turun dari kitab suci Nya. Tak akan dikenakan kain panjang penutup kepala. Melingkar sampai ke dada. Meliliti sebagian tubuh kaum perempuan.
Bagaimanakah mungkin jika panas tidak kegerahan? Bagaimanakah mungkin jika dalam semua kondisi tidak merepotkan? Bagaimana mungkin jika kain panjang penutup kepala itu lepas dari dosa?
Tak ada yang tak berdosa. Setinggi dan semulia apapun manusia hidup di dunia. Karena manusia adalah sahaya. Tempat keluh kesah dan banyak kehendak. Dipolesi apapun ia, manusia tetaplah penuh alpa.
Dan hijab itu teduh. Hijab itu sejuk. Hijab itu damai. Hijab itu seperti air mengalir yang turun dari sumber mata air pegunungan. Bening dan belum terkontaminasi. Tidak ada gerah. Tidak merepotkan. Dan semuanya berproses.Â
Selangkah saja hati ini menghiba pada Nya. Memohon kemudahan. Memohon hidayah. Memohon pengampunan. Seribu langkah Tuhan memeluk tubuh ini. Lautan rahmat serta pengampuan Nya tak terbatas.
Hijab adalah ketaatan. Amal solih bagi kaum hawa yang sudah baligh. Bentuk  ketakwaan yang tidak bisa ditolerir. Sama halnya jika kita tinggalkan sholat. Sama hukumnya.
Mari benahi diri, wahai wanita muslimah. Kenakan bagimu pakaian santun. Indah di pandangan Islam. Mulia di sisi Tuhan mu.
"Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak." An Nur : 31
Ciputat, 9 Juli 2019