Mohon tunggu...
Mimi Triyana
Mimi Triyana Mohon Tunggu... Mahasiswa Pascasarjana Akuntansi

Sebagai mahasiswa pascasarjana akuntansi yang menempuh pendidikan linier akuntansi sejak SMA. Pendidikan tersebut menjadikan saya sebagai salah satu pengamat amatir mengenai ekonomi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menanti Pengumuman BI Rate dan Pengaruhnya yang Jarang Disadari

17 September 2025   15:18 Diperbarui: 17 September 2025   15:19 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/s/templates?query=bank

Pengaturan BI Rate merupakan salah satu kebijakan moneter yang bertujuan mengendalikan uang yang beredar di masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar, semakin besar pula potensi terjadinya inflasi.

Perubahan BI Rate memiliki berbagai implikasi, salah satunya dalam dunia perbankan. Perbankan akan langsung merespon perubahan BI Rate tersebut baik dari sisi bunga kredit maupun bunga pinjaman.

Selain implikasinya pada dunia perbankan, banyak masyarakat tidak menyadari bahwa berubahnya BI Rate juga memiliki implikasi terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya.

Jika BI Rate turun maka perbankan akan merespon penurunan tersebut dengan menurunkan suku bunga simpanan bank. Salah satu produk perbankan yang terpengaruh secara cepat adalah produk simpanan deposito.

Selain untuk suku bunga simpanan, suku bunga pinjaman juga biasanya akan terkoreksi menyesuaikan BI Rate, namun biasanya bank memiliki pertimbangan tertentu sehingga suku bunga tidak serta-merta berlaku atau suku bunga pinjaman tetap pada prosentase sebelumnya dikarenakan berbagai hal seperti kondisi keuangan bank, kondisi pihak debitur, perhitungan pinjaman dengan sistem anuitas dan lain sebagainya.

Dengan adanya penurunan suku bunga pinjaman maka berbagai lini kehidupan masyrakat turut terpengaruh seperti misalnya, jika saat ini Anda memiliki angsuran KPR dan sudah saatnya masuk ke dalam angsuran floating rate, maka ada kemungkinan bunga  angsuran Anda akan lebih kecil.

https://www.canva.com/design/DAGzOFGNXA8/2k9EUVY28DSqUi5SGLusrg/edit?ui=eyJEIjp7IlEiOnsiQSI6dHJ1ZX19LCJBIjp7fX0
https://www.canva.com/design/DAGzOFGNXA8/2k9EUVY28DSqUi5SGLusrg/edit?ui=eyJEIjp7IlEiOnsiQSI6dHJ1ZX19LCJBIjp7fX0

Selain KPR, pinjaman lainnya juga bisa berpengaruh misalnya kredit kendaraan bermotor. Sebelum BI rate turun nominal angsuran kredit kendaraan bermotor untuk brand dan tipe yang sama misalnya Rp 7.000.000 per bulan, tetapi setelah suku bunga turun bisa saja nominal angsuran turun menjadi Rp 6.700.000, sehingga terdapat selisih Rp. 300.000.- yang bisa menjadi tambahan investasi bulanan Anda atau sebagai tambahan belanja konsumsi Anda.

Bank konvensional dapat menyimpan dana mereka di Bank Indonesia melalui Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Saat BI rate naik beberapa bank akan menyimpan dana mereka melalui SBI tersebut. Rate bunga SBI biasanya lebih kecil daripada suku bunga kredit. Tapi bank menilai hal tersebut perlu dilakukan sebagai salah satu langkah untuk menghindari kredit macet akibat tingginya suku bunga pinjaman.

Hal tersebut tentu Kembali berimplikasi pada kehidupan sebagian masyarakat yang akan mengajukan kredit. Saat suku bunga naik, bank akan lebih teliti dalam menilai kemampuan calon debitur tersebut, sehingga pengajuan kredit akan cenderung lebih sulit.

Sementara itu jika BI Rate turun yang berimplikasi pada penurunan suku bunga kredit, hal yang akan terjadi dalam dunia perbankan adalah bank akan memilih menyalurkan lebih banyak dana untuk kredit usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun