"Pak Kakan," jeritnya saat melihat pria itu. Yang dipanggilpun menoleh. Menatap tajam Prisa. Seakan-akan terpatri kegembiraan yang tak terperikan. Airmata pun mengalir dari kedua kelopak mata Pak Kakan. Senyumnya pun masih tetap menggoda dan menggoda.
"Maafkan aku," ujar Pak Kakan terbata-bata dan lirih. Seiring dengan itu, kepalanya pun terkulai. Detak napasnya berhenti. Seiring terdengar koor dari warga yang melafazkan kalimat Innalillahi Wainnalillahi Rojiun.Â
Toboali, sabtu malam, 23 Januari 2021
Salam dari Kota toboali, Bangka Selatan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!