Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 35

6 Mei 2020   03:37 Diperbarui: 6 Mei 2020   03:34 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 34

Amerika Serikat
Boston

Akiko memarkir mobilnya di halaman kampus MIT. Dia dan Cecilia yang akan masuk dan Andalas menunggu di luar. Tampang dingin Andalas cukup mudah dicurigai orang. Dia hanya harus bersiaga di kemudi jaga-jaga kalau mereka harus melarikan diri dengan cepat dari tempat itu.

Kedua dokter itu tadi sempat mematut dandanan sebelum ke sini. Penampilan mereka sekarang nampak sebagai ilmuwan dengan kacamata tebal bertengger di hidung dan rambut diikat seadanya. Mereka berjalan dengan langkah tergesa-gesa. Seolah ada hal penting yang dikejar atau mengejar mereka.

Di depan meja informasi, Akiko mendaftarkan diri. Menuliskan nama Doktor Asuke dari Universitas Tokyo, dan Doktor Celine dari Oxford University, ingin bertemu dengan Profesor Lian Yang untuk membicarakan proyek Milky Way.

Resepsionis meminta mereka menunggu. Akiko dan Cecilia duduk dengan tenang di kursi tamu. Tak lama masuk 2 orang pria berkebangsaan China berbicara dengan resepsionis bahwa mereka sudah ada janji dengan Profesor Lian Yang. Resepsionis juga mempersilahkan tamu asing itu menunggu. Keduanya duduk berseberangan dengan Akiko dan Cecilia.

Tak lama juga berselang, seorang lelaki paruh baya dengan rambut putih dan mata sangat sipit memasuki ruangan dan mendaftarkan diri untuk juga bertemu dengan Profesor Lian Yang. Akiko yang selalu waspada terperanjat. Lelaki itu salah satu dari orang yang ditandai Andalas di Bristish Airways!

Tapi Akiko memutuskan bersikap tenang. Dia hanya mengirimkan pesan lewat gawainya kepada Andalas mengenai perkembangan tak terduga yang terjadi di ruang tunggu kantor Profesor Lian Yang.

Andalas membalas pesan dengan meminta Akiko mengambil foto 2 orang yang sedang bersama mereka secara diam-diam. Akiko melaksanakan pesan Andalas. Dengan gaya seorang ilmuwan asing yang ceriwis dia meminta koleganya Cecilia untuk mengambil gambarnya di depan meja resepsionis, di bawah logo MIT, dan beberapa tempat lagi di ruangan yang cukup besar itu.

Cecilia sama sekali tidak terkejut. Ini berarti ada apa-apa. Dia juga mesti ikut waspada.

Dengan berbagai macam gaya, Akiko diambil fotonya oleh Cecilia. Di semua gaya yang berbeda-beda, Akiko selalu memasukkan kedua tangan ke saku jas putih laboratoriumnya yang panjang. Satu tangan memegang gagang Glock dan satu tangan lagi mencengkeram Kaiken.

Tidak terjadi apa-apa. Ketiga tamu yang lain sepertinya tidak ambil peduli dengan keceriwisan ilmuwan dari Jepang itu. Diam-diam Akiko bernafas lega. Dia duduk kembali sambil tertawa-tawa genit. Cecilia tersenyum geli dalam hati. Putri Yakuza ini memang berbakat menjadi seorang agen rahasia.

Akiko mengirimkan fotonya yang berlatar belakang 2 orang dari China itu kepada Andalas. Menunggu dengan hati berdebar siapa sesungguhnya mereka. Tak lama balasan Andalas muncul di gawai Akiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun