Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jaring Laba-laba di Atap Istana

27 September 2019   16:33 Diperbarui: 27 September 2019   16:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com/ulleo

Dari air liur yang masih mentah dan belum mengeluarkan getah, jaring laba-laba menutupi atap istana, menghalangi cahaya matahari, menolak hujan, menjauhkannya dengan memanggil puluhan pawang yang bahkan tak sanggup mencuci celana dalamnya sendiri.

Istana dilanda kegelapan yang lebih dari malam saat dinihari. Para penjaga menyalakan lampu-lampu yang hanya sanggup menerangi pojok-pojok tersembunyi. Sementara ruang aula dan meja-meja sidang lebih beku dari siberia yang sedang dilanda badai salju. Pilu.

Halaman istana yang biasa ditumbuhi rerumputan dan bunga secara senang hati, kini ditanami wajah-wajah para pembesar yang berkoar-koar menyampaikan kabar. Tentang rakyat yang terlalu bodoh untuk mengerti, bahwa patuh dan tunduk terhadap negeri itu harus dengan cara menjilat pantat amanat. Tanpa perlu banyak tanya. Apalagi berkeliaran di pagi buta mencari-cari suaka.

Sang Saka yang biasa berkibar menantang kemegahan langit. Kini menjadi anak dara yang sedang dipingit. Oleh raja dan para panglima yang memandangi televisi. Sembari menghabiskan sisa-sisa kuaci.

Indonesiaku menciut seperti lumut. Dikeriputkan oleh tajamnya aura kabut. Dari asap cerutu para wakil yang bertindak batil. Menulis traktat keparat yang menyalakan api di mana-mana. Membakar cinta yang sedari dahulu kala adalah tulang sungsum Indonesia.

Tuhan, tolonglah kami semua....

Balikpapan, 27 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun