Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Idu Geni

16 Maret 2019   08:06 Diperbarui: 16 Maret 2019   08:27 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri Anjani memandangi sekeliling lalu menancapkan tatapannya kepada pria gagah tinggi besar berjubah dan berbaju serba hitam di depannya. 

"Panglima Kelelawar, aku tidak mau banyak basa basi.  Aku menawarkan sesuatu yang menarik kepadamu.  Aku mempunyai rencana besar terhadap Majapahit.  Aku tahu kau akhir-akhir ini banyak bergaul dengan Majapahit.  Dan kau menyimpan dendam pada Galuh Pakuan."

Putri Anjani mengambil nafas dulu sebelum melanjutkan.

"Aku membentuk sebuah persekutuan besar bernama Persekutuan Pesisir Gugat.  Persekutuan ini banyak diikuti oleh tokoh tokoh nomor satu dunia persilatan dan kerajaan kerajaan besar.  Guruku Datuk Rajo Bumi, Mahesa Agni, Raja Tua Pengemis, Nyai Genduk Roban, Istana Timur, dan Blambangan.  

Kau bisa bayangkan betapa hebatnya persekutuan ini jika Lawa Agung masuk di dalamnya.  Kita mempunyai kepentingan masing masing.  Namun musuh kita sama.  Kau membantu persekutuan menjungkalkan Majapahit, maka persekutuan akan membantumu menguasai Galuh Pakuan."

Panglima Kelelawar mendengarkan semua penuturan Putri Anjani dengan seksama sembari memutar pikiran cerdiknya.  Tawaran ini cukup menarik. Selama ini dia memang bersiasat bersekutu dengan Majapahit untuk memperkuat posisinya.  

Galuh Pakuan adalah sasaran utama untuk ditaklukkan. Saat ini dia masih belum yakin dengan kekuatan pasukan maupun tokoh tokohnya.  Persekutuan ini akan membuat Lawa Agung lebih cepat menggapai tujuannya menaklukkan Galuh Pakuan.

"Hmmm...tawaran yang cukup menggiurkan.  Aku akan mempertimbangkannya.  Apalagi ternyata kalian cukup berani untuk kembali ke tempat ini setelah apa yang kalian lakukan tempo hari.."

Putri Anjani tersenyum samar.  Dia tahu bahwa dia telah berhasil mempengaruhi Raja Lawa Agung ini. 

"Aku tidak menuntutmu untuk mengatakan iya sekarang panglima...aku merencanakan ada sebuah pertemuan rahasia pada purnama keduabelas saka ini di Istana Timur Bhre Wirabumi.  Datanglah jika kau memang berniat bersekutu."

Panglima Kelelawar mengangguk pendek.  Raja Lawa Agung ini lalu memerintahkan orang yang mengantarkan Putri Anjani dan Arya Dahana untuk mengantar mereka kembali ke daratan.  Dia sengaja tidak mempersilahkan mereka untuk menginap.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun