Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Romantisme Itu Gagu

19 Januari 2019   19:13 Diperbarui: 19 Januari 2019   19:19 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Romantisme sedang terjebak di dalam tungku yang apinya menyala setelah dikobarkan kata-kata dan perilaku.

Kata-kata yang diambil dari sari tetesan hujan dan percikan cahaya rembulan. Perilaku yang diilhami oleh kesantunan seorang perawan kala tersenyum manis kepada setiap tamu di pelaminan.

Romantisme terperangkap salju di musim dingin yang membiarkan dirinya beku. Membawa sepasang kekasih pada gemeletuk gigi yang menggigil setelah longsoran kekakuan mengubur segala pertengkaran yang membuat mereka sama-sama membisu.

Romantisme memang gagu.

Ia tak akan memproklamirkan dirinya sebagai sebuah mahzab yang merdeka. Ia tak akan berdiri di podium depan sebuah forum untuk berterus terang bagaimana menyatakan cinta. Ia tak lebih dari setitik cahaya yang muncul saat kegelapan datang mencarinya.

Romantisme memang gagu. Tapi ia semanis tebu.

Bogor, 19 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun