Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Berpintu Buntu

16 Januari 2019   19:01 Diperbarui: 16 Januari 2019   19:05 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

di detik ketika aku terlelap sekejap
di sebuah tikar usang selusuh daun pisang
aku mendapatimu menyeka airmata
sambil tersenyum samar terhadap senja

aku tak tahu, apakah itu menangisi suka cita
atau gembira setelah menuntaskan duka
entah untuk alasan apa
tapi aku menyukainya

mungkin itu mimpi
semacam iklan di televisi
lewat dalam hitungan detik
seperti tamu yang pergi dan bertabik

mungkin juga itu sebentuk lamunan
saat aku terperangkap kegagalan
menemuimu
di senja yang berpintu buntu

Bogor, 16 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun