Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air & Api, Lahirnya Air dan Api

7 Desember 2018   22:47 Diperbarui: 7 Desember 2018   22:51 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi harimau itu tidak pada posisi mengancam atau hendak menyerang.  Binatang perkasa itu malah mengangsurkan sesuatu dari mulutnya kepada Dyah Puspita.  Sebuah gulungan daun lontar kering.  Dyah Puspita mengambilnya cepat cepat.  Dibacanya surat itu dengan hati tercekat;

"Perempuan, aku bawa anak ini untuk proses pengobatan selanjutnya.  Dia hanya akan normal kembali jika bisa menyatukan hawa yang saling bertentangan dalam tubuhnya.  Jika tidak mendapatkan pengobatan yang utuh, maka jarak antara hidup dan matinya sangatlah tipis setiap harinya.  Kau boleh mencarinya ke sini setiap tahun.  Dan membawanya pergi jika dia sudah sembuh.  Aku akan selalu di sini pada purnama ke 1 setiap tahunnya.  Salam untuk ayahmu."

Dyah Puspita tenggorokannya tercekat.  Matanya berkaca kaca.  Dia merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya.  Dia tak tahu harus gembira atau bersedih.  Sejak kejadian di Alas Garahan, dia merasa hatinya begitu dekat dengan anak itu.  Anak sebatangkara yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya.  

Sambil menghela nafas panjang, dia berpaling ke harimau putih besar itu yang ternyata telah berlari menjauh menuju bawah gunung.  Diapun menggerakkan tubuhnya meninggalkan tempat itu menuju ibukota Majapahit.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun