Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kemelut

11 Agustus 2018   07:00 Diperbarui: 11 Agustus 2018   09:04 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adalah ketika gumpalan kabut

tiba-tiba menyeruak menumbuhi benak

gelap lalu semena-mena hinggap

seperti serbuan serombongan ngengat

pada serpihan cahaya yang berjatuhan

Ingatan banyak dilupakan

karena lupa lebih mudah tumbuh di kepala

sedangkan ingat justru dibebat kuat-kuat

supaya tak bergaduh dengan rasa ngilu

lantas berkelahi dengan masa lalu

Kemelut bisa datang kapan saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun