Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Tulang Belulang (Laboratorium Penelitian)

10 Juli 2018   17:58 Diperbarui: 10 Juli 2018   19:54 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: view.stern.de

"Kita cari ruangan yang ada di monitor ini. Aku yakin sekali bahwa kapal ini membawa sebuah misi khusus sehingga terdampar ke tempat aneh ini," Tet memulai diskusi.  Di kepalanya berputar sebuah gambar. Tapi dia belum mau bercerita kepada teman-temannya. Dia harus membuktikan teorinya terlebih dahulu nanti.

"Hati-hati. Bisa saja yang di dalam tabung itu sesuatu yang berbahaya. Kita pergi menyelidik bersama-sama," Ran menyampaikan kekhawatirannya. 

Cindy sepertinya tidak terlibat dalam percakapan serius itu. Matanya yang hitam terus saja menatap layar monitor. Ada sesuatu di sana yang mengusik hatinya. Intuisinya mengatakan Ran benar. Benda dalam tabung itu sesuatu yang berbahaya!

Sebelum esok hari menjelajahi setiap jengkal kapal, akhirnya diputuskan malam ini mereka beristirahat di dalam ruang kemudi. Banyak kursi reclining yang bisa dipergunakan untuk tidur.  Ada juga kasur lipat yang tersedia. Terlalu beresiko untuk bermalam di kamar awak kabin yang banyak tersedia di bawah. Tidak ada yang tahu apa yang sedang mengintai mereka di kapal misterius ini.  Lebih baik berada di tempat ini.  Mereka bisa mengawasi seantero kapal dari layar monitor. 

----

Malam berlalu dengan baik-baik saja. Tidak ada yang istimewa. Pagi ini situasi laut tenang sekali. Permukaannya seperti kaca yang bening. Memantulkan warna kebiruan yang begitu dalam.  Menegaskan bahwa laut adalah penyimpan rahasia terhebat di muka bumi. 


Sejak fajar mulai menampakkan raut mukanya yang sumringah, semua anggota team sudah terbangun. Malam tadi mereka tidur nyenyak sekali. Bisa jadi karena akumulasi kelelahan yang teramat sangat.  Atau bisa juga karena untuk pertama kalinya mereka merasa berada di tempat yang aman dan berperadaban.

Kecuali Cindy. Gadis yang bertransformasi ini beberapa kali harus terbangun dari tidurnya. Telinganya yang tajam menangkap gerakan-gerakan halus dari ruang bawah kapal.  Gerakan itu tidak mencurigakan Cindy.  Namun yang membuat Cindy sama sekali tidak tenang adalah suara lain yang menyertai gerakan halus itu. 

Suara goresan pada dinding kapal.  Sebuah suara mengerikan dari benda tajam yang dengan sengaja menggores-gores dinding kapal. Mirip suara pedang yang diasah atau suara cakaran harimau pada batang pohon saat menajamkan kukunya.  Cindy merahasiakan ini dari teman-temannya.  Untuk sementara. 

Setelah membersihkan muka dan menyantap makanan kaleng seadanya yang bisa ditemukan di lemari es ruang kemudi, team ekspedisi bersiap-siap. Hari ini sangat penting.  Mereka akan meneliti setiap inchi kapal sampai tidak ada yang terlewat.  Selain hendak memeriksa ruang aneh yang mereka lihat di monitor ruang kemudi, mereka juga berharap bsia menemukan alat komunikasi apapun bentuknya.  Apapun.

Ran memimpin teman-temannya.  Mereka mulai dari deck haluan kapal. Menemukan kemudi kapal di anjungan. Kemudi yang persis seperti kemudi kapal zaman pirate of carrabean.  Kemudi yang sesungguhnya hanya menjadi pajangan saja supaya orang-orang mengira kapal yang dilapis kayu ini adalah kapal tua.  Penyamaran yang sempurna.  Apabila dilihat dari luarnya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun