Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Reinkarnasi (Bab 15)

20 Mei 2018   20:02 Diperbarui: 20 Mei 2018   20:33 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ok I will do it.  How much you will pay me for this?" suara berat Gian Carlo memecah udara restoran yang mendingin dengan cepat.

Robert menyebutkan sebuah angka.  Gian Carlo mengerutkan alisnya yang tebal lalu menggelengkan kepala.  Robert menyebutkan angka baru.  Gian Carlo mendengus pendek dan menganggukkan kepala dengan enggan. 

"Ok kita sepakat Carlo.  Tugasmu hanya membawaku masuk Gerbang Waktu dan memastikan aku keluar dengan selamat.  Ingat! Saat berada di dalam, akulah yang in charge.  Kau harus menuruti semua perintahku." Robert menegaskan siapa majikan sebenarnya di urusan ini.

Gian Carlo menyesap habis tequilanya.  Berdehem tanda sepakat lalu ngeloyor pergi.  Robert memandangi punggung Gian Carlo sambil membatin shit tapi sekaligus bernafas lega.  Tinggal satu urusan lagi yang perlu dibereskan.  Robert meraih selulernya menekan panggilan internasional;

"Hello Minister." 

Suara perempuan di seberang menyahut dengan antusias.

Robert sedikit berbisik saat menjelaskan semua maksudnya.  Entah mengapa.  Barangkali takut ada yang mendengar di seberang sana selain lawan bicaranya.

"I need your help on this matter.  As usual, I will transfer to your account at Cayman Island," Robert mengakhiri percakapan dengan tembakan kalimat mematikan. 

------

Sin Liong meraih pergelangan tangan Mang Candra.  Nadinya masih berdetak tapi Mang Candra sendiri sudah pingsan.  Peluru itu mengenai lehernya sebelah kanan.  Tembus.  Sin Liong mengambil seluler di saku celana.  Menghubungi Babah Liong untuk berkonsultasi mengenai langkah yang paling aman selanjutnya.

Babah Liong dengan tenang meminta Sin Liong menunggu sejenak.  Belum 20 menit menunggu.  Sebuah ambulance memasuki basement parkir dan berhenti tepat di depan mobil Sin Liong.  Diikuti sebuah mobil sedan silver di belakangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun