Bergulung-gulung awan memaku kekosongan
langit yang sebetulnya mencoba menghindar
karena sudah berjanji kepada pagi
harinya akan secerah air muka seorang putri
setelah dilamar pangeran yang
membangunkannya dari keterkejutan atas
keruhnya air dan retaknya bumi
Putri itu ingin tinggal di tengah hutan
belantara tempat siamang, macan dan beraneka kumbang
hidup berdampingan dan saling memangsa dengan sopan serta bukan
cakar-cakaran hanya karena ingin lebih berkuasa atau
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!