Buru-buru Udin dan Parjo mendekat. Â Orang-orang menjauh. Â Kedua sahabat ini segera membuat tandu seadanya dari bambu yang dialasi dengan kain sarung mereka. Â Mengangkat tubuh lemah itu dan menandunya. Â Menuju puskesdes di tengah desa.
Orang-orang hanya bengong memandangi saat Udin dan Parjo melewati mereka.Â
"Painooo! Mana surganya?" sebuah teriakan lagi.
Udin menyahut dengan kalem sembari tersenyum.
"Orang yang sedang kami tandu inilah surganya."
Parjo ikut tersenyum.
------
Jakarta, 6 April 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!