Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menggenapi Teka-teki

29 Maret 2018   11:41 Diperbarui: 29 Maret 2018   11:52 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjadi bagian dari sesuatu yang diam.  Membuat kita membatu.  Tak bergeser dari tempatnya.  Hanya patuh menunggu.

Menjadi kepingan untuk melengkapi teka-teki.   Membuat kita berarti.  Sekecil apapun rahasia yang dipaksa bersembunyi.

Menjadi pelepah ke tujuhbelas.  Dari pokok Elaeis yang berusaha berbuah.  Adalah bagian tak terpisah dari upaya tak kenal lelah.

Menjadi harimau.  Di hutan tanpa rusa dan babi berkeliaran.  Membuatnya makan buah-buahan.  Menjadi harimau perkasa berperilaku pertapa.

Menjadi angin.  Mengupas panas hingga tuntas.  Di teriknya siang yang membakar kepala.  Menjadikannya pahlawan tanpa mahkota.    

Menjadi air.  Dididihkan bersama secangkir kopi.  Menemani orang-orang yang berhimpun dalam sepi.  Menobatkannya sebagai satu perkara yang mulia.

Menjadi diri sendiri.  Berteriak sekencangnya atau berdiam diri.  Terserah apa maunya hati.  Lebih baik daripada menjadi bibir yang terkatup tak berani.

Sampit, 29 Maret 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun