------
Pertanyaan-pertanyaan semakin membanjir. Â Aku menjawabnya dengan ringkas. Â Aku sodorkan sebuah puisi patah hati. Â Aku katakan cobalah baca. Â Apabila hatimu bergetar dan lututmu gemetar. Â Maka kau berhak untuk diluluskan;
Kau pernah berjanji hanya mati yang sanggup memisahkan hati
Tapi kau sengaja menciptakan api
Membakar yang ada menjadi tiada
Menghanguskan yang bertanda seolah tidak pernah ada apa-apa
Â
Abunya kau buang di sungai yang beriak
Kau berharap gemuruh jeramnya menghancurkan kenangan yang berserak
Sesampainya di lautan yang tenang
Kau mengira semuanya telah ditenggelamkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!