Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen| Tahukah Kau Cara Membaca Puisi Patah Hati?

8 Maret 2018   13:58 Diperbarui: 8 Maret 2018   14:12 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

------

Pertanyaan-pertanyaan semakin membanjir.  Aku menjawabnya dengan ringkas.  Aku sodorkan sebuah puisi patah hati.  Aku katakan cobalah baca.  Apabila hatimu bergetar dan lututmu gemetar.  Maka kau berhak untuk diluluskan;

Kau pernah berjanji hanya mati yang sanggup memisahkan hati

Tapi kau sengaja menciptakan api

Membakar yang ada menjadi tiada

Menghanguskan yang bertanda seolah tidak pernah ada apa-apa

 

Abunya kau buang di sungai yang beriak

Kau berharap gemuruh jeramnya menghancurkan kenangan yang berserak

Sesampainya di lautan yang tenang

Kau mengira semuanya telah ditenggelamkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun