Cahaya belum lagi sempurna. Â Seperti cintanya yang juga belum paripurna. Â Kepada pagi yang gelagapan. Â Terlambat membangunkan embun yang keburu menghilang. Â Padahal ada sebuah pesan yang harus disampaikan. Â Basahi keringnya hatiku. Â Sebelum terbakar panas hingga tuntas.
Ini sungai bukan telaga. Â Ujar batu yang menggelinding tergesa. Â Dibawa arus dari jeram yang menganga. Â Sebelum tenggelam di dasar sebuah tikungan berbahaya.
Desau daun cemara memilih sebuah cerita tentang pulangnya seorang lelaki kepada cintanya. Â Setelah berbuku-buku tulisan yang dinyawai oleh simpul mati. Â Kemudian menamatkan kisahnya dengan tanda titik sesudah koma berlama-lama.
Jakarta, 6 Maret
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI