Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Jangan Dorong Rakyat!

14 Maret 2019   13:15 Diperbarui: 14 Maret 2019   13:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini semua media mainstream mengangkat pemberitaan mengenai Kemarahan Prabowo Subianto di Cianjur. Sontak saja pendukung Jokowi menggoreng issue ini dengan memotong-motong video yang ada, dan memberikan penjelasan seenak mereka sendiri. Judulnya yang paling ngetop adalah "Prabowo pukul warga" atau "Prabowo Marahi Pendukung" dan lain sebagainya. Seperti yang sudah-sudah selama ini, Prabowo memang ngetop. 

Jangankan memarahi petugas yang mendorong rakyat seperti saat di Cianjur pada tanggal 12 Maret 2019, Prabowo buka baju saja menjadi bahan bully. Kenapa? Apakah benar survey yang menyebutkan Prabowo Sandi sudah menempel elektabilitas Jokowi Maruf, 46:48? Mungkin saja. Tapi apapun itu, kita bisa melihat watak yang sebenarnya dari Prabowo, yang selalu diberitakan tidak sesuai dengan kenyataan.

Semenjak dahulu Prabowo selalu dicitrakan negatif. Namun kenyataannya justru sebaliknya. Ketika Prabowo dituding menculik aktivis, justru aktivis yang diculik seperti Pius Lustrilanang dan Desmon Mahesa mendekat dengan Prabowo dan bergabung dengan Gerindra. Ketika Prabowo kabarkan marah-marah dengan ulama, justru sampai sekarang ulama masih bulat mendukung dan menjaga Prabowo. 

Ketika Prabowo diisukan benci asing, justru 18 Dubes EU mendekat dan menemui Prabowo pada bulan Januari 2019. Ketika Prabowo dihembuskan anti Tionghoa, justru Prabowo mendapatkan dukungan dari warga Tionghoa pada Bulan Desember 2018. Ketika Prabowo digambarkan sebagai sosok yang menakutkan, justru rakyat berbondong-bondong menyambut dan menyalami Prabowo. Contohnya pada video yang beredar saat ini. Sebenarnya apa yang terjadi? Benarkah bahwa selama ini kita sebagai rakyat Indonesia dicekoki Hoax untuk menjauhi Prabowo?

Berbeda seperti kabar yang menjelekan Jokowi, pasti orang yang menyebar kabar tersebut langsung diproses hukum dengan dalil menyebarkan Hoax. Sedangkan orang yang membully dan menjelekan Prabowo tidak pernah terjerat kasus Hoax. Premis ini secara logis melahirkan hipotesa bahwa selama ini yang menyebarkan berita negatif Prabowo adalah kubu pemerintah. Bahkan apabila dilihat secara kenyataan, kabar negatif tersebut adalah hoax. Sehingga apa yang dituding oleh Rocky Gerung bahwa pemerintah adalah pembuat hoax terbesar menjadi terbukti.

Bisa dilihat bahwa selama ini Prabowo santai-santai saja terhadap tudingan dan hoax yang diarahkan pada dirinya. Buktinya Prabowo tidak pernah melaporkan ke polisi ada pihak yang mencemarkan nama baiknya. Namun jangan coba-coba untuk memisahkan Prabowo dengan rakyat Indonesia. Karena Prabowo spontan akan marah. 

Berbeda seperti Jokowi yang dahulu berjanji tidak akan pakai patwal ketika terpilih Presiden RI, namun sekarang menikmati eksklusivitasnya sebagai pejabat Negara. Karena motivasi berkuasa diantara keduanya sangat jauh berbeda. Jokowi berkuasa untuk menikmati, sedangkan Prabowo berkuasa untuk melayani. Sehingga kita tidak perlu khawatir Prabowo ketika menjadi Presiden akan jauh dari rakyat Indonesia. 

Ketika Prabowo marah, rakyat justru semakin mendekat ke Prabowo untuk menyalami bahkan memeluknya. Karena Rakyat Indonesia mencintai Prabowo dan Prabowo mencintai Rakyat Indonesia. Maka kalau tidak ingin Prabowo marah, jangan pernah pisahkan Prabowo dari Rakyat Indonesia. Tapi saya lebih khawatir apabila Rakyat Indonesia marah, karena telah dijauhkan dari Prabowo.

oleh Frank Wawolangi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun