Mohon tunggu...
Mila SeptianHaryati
Mila SeptianHaryati Mohon Tunggu... Penulis - Menulis bukan hanya gerak tangan. Tapi juga gerak pikiran dan hati. Pastikan, pikiranmu terisi Dan hatimu bersih.

Dengan kecerdasan intelektual saya bisa berpikir cerdas untuk mencari solusi di setiap masalah, dengan kecerdasan emosional saya bisa mengarhkan potensi kearah yang lebih baik dan dengan kecerdasan spiritual saya bisa mengaktifkan semua kecerdasan yang sebelumnya tidak saya miliki"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips dan Trik Bagi Guru PPL pada Hari Pertama Mengajar

11 Agustus 2017   20:23 Diperbarui: 17 Maret 2019   15:49 22513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diposisi yang seperti ini, kita hanya butuh yakin pada Allah dan diri sendiri, yakin saja bahwa kita "MAMPU".

 Jika bukan kita yang percaya dengan kemampuan kita, maka siapa lagiii???

 Saat itu saya memilih bersikap pro-aktif, karena hari itu hari pertama, maka saya tidak langsung mengajarkan materi kepada siswa, namun dengan kesempatan yang ada saya menggunakan untuk melakukan tahap perkenalan dengan mereka. 

"Kesan pertama menentukan kesan dan perilaku berikutnya". Saat itu, saya berusaha untuk menjadikan diri saya sebagai sosok "BINTANG". bukan "artis" juga bukan "Tokoh Penting" tapi saat itu saya menjadikan diri saya sebagai sebuah "BINTANG" yang memiliki cahaya yang tidak redup. 

"CAHAYA" untuk mereka siswa-siswaku, cahaya tersebut dapat menjadi penerang dalam hati mereka yang gelap. Saya menggunakan sebuah kata yaitu "CAHAYA" karena saya melihat bahwa ketika teman-teman yang mengatakan siswa dalam kelas "nakal" "sulit di atur", maka masalah dari diri siswa yang kita lihat tersebut pada dasarnya menujukan bahwa di dalam diri mereka "siswa-siswa" tersebut tidak mengenal "kebaikan" mereka tengah berada pada kondisi gelap, gelap karena tidak ada yang mampu membuatnya melihat titik terang dari kehidupan yang merek jalani. 

Mereka hanya membutuhkan sebuah "CAHAYA" yang selalu terang dan tidak pernah redup, sungguh jika kita "peka" dan memandang siswa-siswa tersebut sebagai sosok yang hidup dimasa depan, maka kita akan sadar bahwa apa yang kita lakukan di kelas merupakan bagian dari pembentuk apa yang ia lakukan saat mereka "MENJADI".


 Tahap ke dua,  hal yang harus kita lakukan adalah : 

Menjadikan diri kita sebagai sebuah harapan yang sebelumnya tidak pernah mereka miliki dan sempat pikirkan. 

Kita disini harus menjadi sosok harapan bagi mereka dalam menemukan CAHAYA dalam diri mereka sendiri yang selama ini "REDUP". Adapun implementasi dari tahap kedua ini adalah:

Langkah pertama : 

1) perkenalkan diri kita dihadapan mereka 2) jadikan diri mereka "'rileks" bersama kita. usahakan membuat sebuah Yel-yel , agar kita bisa menampilakan kesan menyenangkan dihadapan mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun