Mohon tunggu...
Miko Dwi Firmansyah
Miko Dwi Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas : potensi pertanian semangka yang kian bersinar di kabupaten jember

27 Juli 2025   18:47 Diperbarui: 27 Juli 2025   18:55 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan pertanian semangka desa Kepanjen

Gumukmas, 27 Juli 2025 — Kabupaten Jember tidak hanya dikenal dengan komoditas kopi dan tembakau, namun kini mulai menampakkan kekuatan baru dalam sektor hortikultura, khususnya dari Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas. Desa yang memiliki luas wilayah mencapai 16.087.043 meter persegi ini tumbuh menjadi salah satu desa dengan potensi pertanian semangka terbesar di wilayah Jember selatan.


Berdasarkan data terbaru, sekitar 49% dari total penduduk Desa Kepanjen berprofesi sebagai petani, dan sebagian besar memilih semangka sebagai komoditas utama. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Semangka menjadi tanaman unggulan karena cocok dengan kontur tanah, kondisi iklim, serta memberikan hasil ekonomi yang relatif cepat dan menguntungkan.

Keunggulan Lahan dan Iklim untuk Budidaya Semangka
Wilayah Desa Kepanjen memiliki karakteristik tanah yang subur dan drainase yang baik. Ditambah dengan iklim tropis dengan penyinaran matahari yang melimpah hampir sepanjang tahun, menjadikan desa ini sangat cocok untuk pengembangan tanaman semangka. Tak heran, banyak petani yang memanfaatkan sebagian besar lahannya secara intensif untuk menanam semangka dua kali dalam setahun, yakni di musim kemarau awal dan akhir.

Beberapa petani mulai menerapkan teknik pertanian modern seperti penggunaan mulsa plastik, pemupukan berimbang, serta sistem irigasi tetes guna meningkatkan efisiensi air dan hasil panen. Dengan penerapan metode ini, hasil panen bisa meningkat hingga 20–30% dibandingkan metode tradisional.

Ekonomi Petani Menggeliat, Pasar Meluas
Panen semangka di Kepanjen biasanya dilakukan saat buah telah berumur sekitar 60–70 hari setelah tanam. Dalam satu hektar lahan, petani dapat memanen antara 20 hingga 30 ton semangka, tergantung pada perawatan dan kondisi cuaca. Harga jual semangka yang relatif stabil di pasaran, ditambah biaya produksi yang bisa ditekan, membuat komoditas ini menjadi andalan penggerak ekonomi masyarakat.

Pemasaran semangka asal Kepanjen tidak hanya terbatas di wilayah Jember, tetapi juga menjangkau kabupaten sekitar seperti Banyuwangi, Lumajang, hingga kota besar seperti Surabaya dan Malang. Bahkan beberapa pengepul besar rutin datang langsung ke lahan-lahan petani untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar.

“Potensi ini sangat luar biasa. Kami akan terus mendorong petani untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas panennya, serta membuka peluang pasar baru agar Desa Kepanjen bisa dikenal sebagai sentra semangka Jember, ujar Mashur Rizal seorang pemuda kepanjen yang bergelut di dunia pertanian semangka”

Harapan dan Dukungan dari Pemerintah Desa
Kepala Desa Kepanjen menyampaikan bahwa potensi pertanian semangka ini akan terus dikembangkan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian, kelompok tani, dan lembaga pendidikan. Pelatihan teknis, penyuluhan pertanian, serta program pemberdayaan petani terus digalakkan demi meningkatkan hasil produksi dan kesejahteraan warga.

“Potensi komoditas pertanian semangka yang ada di Desa Kepanjen, saat ini produk Unggulan pertanian semangka di Desa Kepanjen menjadi penunjang kesejahteraan masyarakat pertanian yang ada di Desa Kepanjen. Pertanian semangka selama ini dikelola dan di pasarkan secara langsung tanpa ada pengelolaan di tingkat masyarakat, harapan kedepannya ada pengolahan dan pendistribusian yang di fasilitasi oleh pemerintah, serta membuka peluang pasar baru yang kedepan dikenal oleh pasar Nasional sebagai Desa sentral Semangka.,” ujar H Imam Mukhlas selaku ketua BPD Kepanjen sekaligus petani semangka di desa kepanjen.

Dengan luas lahan yang mendukung, semangat petani yang tinggi, dan dukungan dari pemerintah, Desa Kepanjen siap melangkah menjadi salah satu lumbung semangka unggulan di Jawa Timur. Potensi ini bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga tentang harapan masyarakat untuk hidup lebih sejahtera lewat pertanian yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun