Mohon tunggu...
Ummie S. Wahiuney
Ummie S. Wahiuney Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seseorang yang masih belajar merangkak dan ingin berjalan untuk membuka mata. dunia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jakarta Memang Kotak

20 September 2012   12:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

[caption id="" align="alignnone" width="450" caption="Sumber: jakarta-media.com"][/caption] Sejak awal saya sudah curiga pada si kotak-kotak maaf, tapi bukan orangnya. 20 September 2012 warga jakarta memilih gubernur. antara si kumis dan si kotak-kotak *Pagi-pagi di TPS Kotak-kotak selalu saja ikut serta dalam Pemilukada, bukan hanya di Jakarta. Udin, warga Jakarta pemilik hak suara masih penasaran dengan apa yang ia lihat, dengan polos Udin memecahkan rasa penasarannya dengan bertanya pada panitia pilkada yang bertugas. Udin "Maaf, pak  mengapa TPS ini berbentuk kotak?" Panitia Pilkada "Karena kalau berbentuk kumis susah." Udin "Terus, kenapa bilik suara juga bentuknya kotak?" Panitia Pilkada "Kalau bilik suara berbentuk kumis, kau mau nyoblos dimananya?" Udin "itu (kotak suara) juga kenapa bentuknya kotak pula?" Panitia Pilkada "yaa,,, namanya juga kotak suara, bukan kumis suara." "Apa? kau mau mempertanyakan surat suara kenapa bentuknya kotak lagi?" Udin "Enggak, pak . karena pasti jawabannya kalau kertas suara bentuknya kumis, tintanya pasti hitam semua" Panitia Plkada "Hahaa... kau pintar juga..."


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun