Mohon tunggu...
Miftahul Rahman
Miftahul Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu padi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Kurikulum Rentjana 1964 dengan Kurikulum Merdeka

4 Mei 2024   12:28 Diperbarui: 4 Mei 2024   12:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Kurikulum pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan sepanjang sejarahnya. Dua kurikulum yang secara signifikan mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia adalah Kurikulum Rentjana 1964 dan Kurikulum Merdeka. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan mutu pendidikan, ada perbedaan signifikan dalam pendekatan, struktur, dan konten masing-masing kurikulum.

1.Pendekatan Pendidikan:
Kurikulum Rentjana 1964: Berbasis pada pendekatan kurikulum terstruktur yang menekankan pembelajaran akademik dan kecakapan intelektual. Kurikulum ini menekankan kedisiplinan dan penekanan pada penguasaan materi.
Kurikulum Merdeka: Memiliki pendekatan yang lebih holistik dan berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup. Kurikulum ini menekankan pada pendekatan berbasis proyek, pembelajaran kontekstual, dan peningkatan keterampilan sosial dan kewirausahaan.

2.Struktur Kurikulum:
Kurikulum Rentjana 1964: Memiliki struktur kurikulum yang terpusat pada mata pelajaran inti seperti matematika, bahasa, sains, dan ilmu sosial. Pembelajaran dilakukan secara terpisah untuk setiap mata pelajaran.
Kurikulum Merdeka: Memiliki struktur kurikulum yang lebih fleksibel dengan penekanan pada pembelajaran lintas mata pelajaran dan pengintegrasian kurikulum. Kurikulum ini menekankan pada pengembangan kemampuan literasi, numerasi, dan keterampilan sosial.

3.Konten Kurikulum:
Kurikulum Rentjana 1964: Konten kurikulum cenderung bersifat preskriptif dan berorientasi pada penguasaan materi. Materi pembelajaran didasarkan pada silabus yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kurikulum Merdeka: Konten kurikulum lebih beragam dan mencakup aspek-aspek kehidupan sehari-hari, keterampilan praktis, dan pengembangan karakter. Kurikulum ini memberikan lebih banyak kebebasan kepada guru untuk mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan lokal dan kontekstual.

4.Fleksibilitas Pengajaran:
Kurikulum Rentjana 1964: Cenderung lebih kaku dalam pengaturan pengajaran, dengan fokus pada pengajaran tradisional dan pembelajaran berbasis guru.
Kurikulum Merdeka: Lebih memberikan kebebasan kepada guru dalam metode pengajaran, mendorong penggunaan pendekatan inovatif seperti pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran aktif.

5.Pengembangan Karakter:
Kurikulum Rentjana 1964: Lebih sedikit penekanan pada pengembangan karakter dan nilai-nilai non-akademik.
Kurikulum Merdeka: Menonjol dalam upaya pengembangan karakter siswa, dengan penekanan pada nilai-nilai seperti kepemimpinan, kerjasama, dan tanggung jawab sosial.

6.Keterlibatan Komunitas:
Kurikulum Rentjana 1964: Kurang mengakomodasi keterlibatan komunitas dalam proses pendidikan.
Kurikulum Merdeka: Lebih mendorong keterlibatan komunitas dalam proses pembelajaran, dengan menekankan pentingnya mengintegrasikan pengetahuan lokal dan konteks sosial dalam kurikulum.

7.Evaluasi dan Penilaian:
Kurikulum Rentjana 1964: Lebih cenderung pada penggunaan evaluasi berbasis tes dan penilaian akademik tradisional.
Kurikulum Merdeka: Lebih mendukung penggunaan penilaian formatif dan sumatif yang beragam, termasuk portofolio dan proyek kolaboratif, untuk mengukur kemajuan siswa dalam berbagai aspek.


Dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara Kurikulum Rentjana 1964 dan Kurikulum Merdeka menyoroti evolusi signifikan dalam pendekatan pendidikan di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan mutu pendidikan, Kurikulum Merdeka menonjol sebagai langkah menuju pendekatan yang lebih inklusif, kontekstual, dan berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup yang relevan. Dengan menerapkan pendekatan holistik, Kurikulum Merdeka berpotensi untuk lebih mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan dunia modern. Namun, untuk kesuksesan implementasi, diperlukan dukungan yang kuat dari semua pemangku kepentingan pendidikan, serta evaluasi terus-menerus untuk memperbaiki dan mengadaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masa depan. Dengan demikian, perbandingan ini menjadi landasan penting untuk memahami dan meningkatkan pendidikan di Indonesia menuju masa depan yang lebih baaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun