Semua hal berawal dari pertanyaan mengapa. Termasuk kenapa berakhir di okupasi terapi.Â
Oke, di hingar bingar para pencari kepastian kerja. Salah satu jurusan yang aku rekomendasikan adalah OT (read: okupasi terapi).Â
WHY?
Selain peluang kerjanya sangat banyak, OT juga menawarkan hal lain diluar ilmu basik nan wajib di kampus-kampus jurusan kesehatan yang terpaku pada anatomi dan fisiologi. OT memberikan pengajaran tentang bagaimana cara menjadi well-being dan independent sebagai manusia, tidak terpaku hanya pada limitasi pasien. Itulah kenapa OT melihat pasien secara "holistic". Jika nakes lain terfokus pada hanya pada "cure and care", OT memberikan opsi "not only cure, but how to care as human being". Karena dalam konsep OT sendiri manusia itu selalu berfikir tentang 'being, belonging and becoming'. Dan OT membantu hal tersebut terwujud meskipun dengan limitasinya. Itulah kenapa di luar negeri OT dibilang unique profession.Â
Lalu, gimana sih salary nya?Â
Sebagai OT yang selama ini mondar mandir berbagi kota dari solo, surabaya, purwokerto dan pekalongan. Bisa dibilang salary kita more than enough. Even, kita harus nyabang di berbagai tempat karena memang kebutuhan OT banyak.Â
Ada gak buat kuliah lanjutannya?
Untuk sementara baru D3 dan D4. Tapi dont worry, rencananya dalam waktu dekat akan ada S2. Just wait patiently aja...
Eits tapi ini juga bisa jadi peluang bagus bagia kalian yang mau ngejar studi ke luar negeri. Karna saingannya dari OT indonesia sendiri tak terlalu banyak.Â
Jadi dont worry buat pilih jurusan OKUPASI TERAPI ya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI