Mohon tunggu...
Miftahul Alam
Miftahul Alam Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Prabowo Isyaratkan Pilih AHY Jadi Pendampingnya di Pilpres 2019

20 Juli 2018   20:12 Diperbarui: 20 Juli 2018   20:58 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ke RSPAD menjenguk Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyiratkan bahwa Partai Demokrat akan bergabung ke poros Prabowo Subianto.

Pertemuan lanjutan kedua tokoh tersebbut diyakini akan diagendakan dalam waktu dekat untuk mengerucutkan kesepakatan.

Pertemuan itu juga bisa dimaknai sebagai isyarat dari Prabowo tersebut menguatkan peluang Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Cawapresnya di Pilpres 2019 nanti. Sejak beberapa bulan lalu, memang nama AHY beredar di deretan atas sebagai Cawapres, baik Prabowo maupun Jokowi.

Menurut Pengamat Politik, Zaenal A Budiyono, selain sisi elektabilitas, sebagai politisi muda, AHY memiliki momentum dengan maraknya pemimpin muda dunia akhir-akhir ini. Terbaru Sebastian Kurz yang terpilih sebagai Kanselir Austria di usia 31 tahun.

Sebelumnya, ada nama Macron di Prancis dan Truedue di Kanada. Peremajaan politik juga terjadi di negara tetangga Malaysia, yang meskipun Dr M terpilih di usia 93 tahun, tapi ia berani mengangkat 2 menteri di bawah 30 tahun.

Bila melihat fakta demikian, maka Prabowo-AHY menggambarkan pasangan tua-muda yang linear dengan gejala politik global.

Namun demikian, memang tidak mudah bagi Prabowo untuk memilih AHY, mengingat ada koalisi seperti PKS dan PAN yang juga memiliki nama calon. PKS sendiri terus mendorong Anies dan Aher, sementara PAN cenderung mendukung Zulhas.

Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan memiliki peluang yang sama dengan AHY, tetapi bila dilihat kinerjanya di Jakarta, tidak atau belum ada legacy fenomenal yang bisa dijadikan alasan untuk maju ke pemilihan nasional.

Kalau misalnya Anies sudah melakukan banyak hal di Jakarta yang dirasakan rakyat, posisi Cawapres tidak akan menimbulkan perdebatan. Hanya saja kenyataannya tidak seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun