Mohon tunggu...
Miftahul rizka
Miftahul rizka Mohon Tunggu... Mika

Mahasiswa perbankan syariah uin maulana malik ibrahim malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Museum Aceh

18 Maret 2022   00:55 Diperbarui: 18 Maret 2022   01:08 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Sejarah museum Aceh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat datang Kembali Bersama saya di artikel mingguan ini. Kali ini sangat menarik soalnya kita berkunjung ke salah satu mesum yang berada di kota Banda Aceh yang sudah berumur 107 tahun. Pasti teman teman semua sudah tidak asing lagi dengan mesum satu ini.

Sebelum memasuki museum tersebut, di depannya sudah tampak banyak sekali miniature berupa Meriam Meriam yang mungkin sama seperti pada masa penjajahan zaman dahulu. Sebelum masuk tidak lupa kita harus membeli tiket yang sangat terjangkau di kantong pelajar yaitu hanya sebesar 3000 Rupiah saja.

Teman teman tempat yang pertama kita kunjungi adalah rumoh tradisional Aceh. Ketika kita naik tangga, kita disambut oleh petugas. Dan Ketika berada di ruang pertama langsung melihat foto foto para pahlawan Aceh, di sana terdapat foto Tuan Iskandar Muda, Teungku Nyak Arif, cut Nyak Din, Tengku Umar dan beberapa peninggalan Khas rumoh aceh.

Di ruangan kedua terdapat ruang keluarga, banyak peninggalan seperti piring, guci, pedang, dan banyak lainnya yang menghiasi ruang tengah rumah aceh tersebut. Di sini juga terdapat pelaminan khas Aceh dan juga terdapat kamar pengantin pada jaman dahulu.

Di ruang ketiga terdapat sebuah dapur. di dapur tradisional Aceh sangat banyak terdapat alat alat tradisional seperti alat masak, wajan, dan guci. Semua alat alat tersebut terbuat dari tanah liat, dan cara memasaknya juga masih menggunakan kayu bakar. 

Dan di ruang yang sama terdapat peralatan pria untuk  mencari mata pencaharian rumah tangga dan untuk menyimpan alat alat dan  hasil pertanian yang didapatkan. Dan dari keseluruhan alat alat tersebut dapat melambangkan bahwa laki laki di Aceh tidak boleh malas bekerja, dan bukti kegigihan laki laki sebagai kepala keluarga dalam keluarganya.

Sekarang kita melanjutkan ke Gedung pameran museum Aceh yang ada di sebelah rumah tradisional Aceh. Sebelum masuk kita dikejutkan oleh semacam miniature Beruang. Di ruang ini terdapat banyak sekali spesies binatang asli dari Aceh seperti Beruwang, ular, buaya, dan gajah. Yang unik nya di sini ada rusa berkepala dua yang sudah Diawetkan menjadi daya Tarik tersendiri Ketika awal masuk ke museum ini.

Di lantai dua terdapat tulisan Baitus Salatin yang biasanya dijadikan icon salah satu taman yang berada di pusat kota Banda Aceh. Yang bermakna cahaya Islam yang menyebar di nusantara bermula dari Aceh yaitu tanah Serambi Mekah para Cendikiawan dan maha karya yang tidak ternilai harganya bermunculan mengundang orang orang yang haus akan tuntunan agama datang untuk belajar di sini. Dan di ruangan ini terdapat tulisan tulisan yang akan menambah tentang Wawasan Aceh di masa lalu. Maka kalau ke Aceh wajib berkunjung ke museum Negeri Aceh ini.

Selama saya berjalan jalan di museum Aceh ini, saya sedikit kecewa karena begitu hebat nya & begitu megahnya museum aceh ini dibuat tapi pengunjungnya tidak begitu ramai. Oleh karena itu untuk teman teman yang ada di Aceh maupun di luar Aceh mari kita sama sama melestarikan budaya, di sini banyak informasi yang menambah jiwa nasionalisme kita terhadap Aceh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun