Mohon tunggu...
Michael Chandra
Michael Chandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Efek Pandemi, Pengaruh Covid terhadap Penjual Ayam Tumbuk

20 April 2021   14:10 Diperbarui: 20 April 2021   14:22 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi virus corona (Covid-19) harus diakui memukul Industri kuliner di Tanah Air. Namun, tak sedikit memanfaatkan momen tersebut untuk memulai usaha. Pandemi ini membuat sebagian orang beralih profesi bahkan yang tadinya kerja kantoran beralih menjadi  seorang yang membuat usaha dalam bidang kuliner ataupun yang lainnya. Tak sedikit pebisnis kuliner dan pemilik restoran terpaksa menutup usahannya, dan tak sedikit yang mengalami kerugian dikarenakan hadirnya pandemi virus corona atau biasa disebut Covid-19.

Dokpri
Dokpri
Jimmy Latumahina (51) atau akrab dipanggil dengan sebutan Pak Jimmy, Pengusaha yang sudah berkecimpung di dunia bisnis kuliner kurang lebih selama 10 tahun, Ayam tumbuk Pak Jimmy sudah berdiri tahun 2017 sekitar 4 tahun yang lalu. Bisnis ayam tumbuk nya pun mempunyai ciri khas yang berbeda dengan penjual ayam yang lainnya.

Dengan ciri khas mempunyai bumbu yang sangat khas, serta cara memasaknya yang berbeda, bumbu tersebutlah yang dimana menurut Pak Jimmy membedakan dengan ayam tumbuk yang lainnya. Banyak juga pembeli yang merespon bahwa ayam tersebut berbeda dengan ayam yang lainnya.

Pak Jimmy dan Istrinya lah yang menjalankan usaha ayam tumbuk tersebut, dengan bantuan 2 orang pegawai, yang dimana pegawai tersebut sebelum bekerja diberi pelatihan terlebih dahulu agar cita rasa dari ayam tumbuk yang khas itu tidak hilang. Cita rasa khas yang berbeda ini didapat oleh Pak Jimmy dari teman nya dan ternyata memang bisa untuk dijadikan peluang usaha.

" Yang menjalankan dan yang mengelola itu saya dengan bantuan istri saya, tapi saya juga punya pegawai, kita rekrut orang dan saya kasih training terlebih dahulu selama 3-5 hari, karena tidak bisa asal -- asalan, apalagi ayam tumbuk saya mempunyai ciri khas dengan bumbunya, apalagi menyangkut rasa takutnya entar malah jadi gaenak" ujar Pak Jimmy saat diwawancara Selasa (13/4/20) siang.

Pria 51 tahun ini tidak menyangka bahwa usaha nya tersebut mengalami kerugian dan penurunan omset semenjak adanya Covid-19 ini. "Sebelum adanya corona pendapatan saya bisa 50-75% tapi karena adanya corona ya tentu saja pendapatan saya menjadi menurun 30-50%" ujar Pak Jimmy

Tak mau menyerah, dengan bermodalkan usaha nya tersebut beliau percaya bahwa dia akan tetap berusaha meskipun sedang berada dalam masa pandemi seperti ini. Karena menurut beliau jika kita sebagai pengusaha giat dan mampu memanfaatkan kondisi, disitulah usaha kita akan tetap jalan walaupun adanya Covid-19.

Sebelum nya Pak Jimmy sudah membuka usaha kuliner yaitu "Kansa Ramen" akan tetapi dilihat dari kondisi konsumen dan semakin mahal nya bahan - bahan, Pak Jimmy mengubah dan beralih ke bisnis kuliner Ayam Tumbuk.

Kalo misalkan didaerah sarijadi pure masakan jepang gamungkin, apalagi kita sudah membuat makanan tersebut dengan rasa jepang tetapi harga murah gamungkin, itu akan membuat saya rugi. Tetapi memang selain itu juga ada titik kejenuhan karena memang hampir 6 tahun, makanya sekarang saya beralih ke usaha Ayam Tumbuk" ujar Pak Jimmy

Awalnya Pak Jimmy bekerja sebagai orang kantoran, tetapi karena beliau mempunyai visi misi untuk hidupnya kedepan dan beliau juga sudah berkeluarga, pada akhirnya beliau keluar dari pekerjaan nya tersebut dan mencoba merintis di bisnis kuliner.

Dampak yang didapat selama Covid-19 ini memang mengimbas kepada bisnis kuliner karena menyangkut banyak orang. "Dampak covid ini yang kena pasti bisnis kuliner, karena memang bisnis kuliner ini terkait dengan orang orang, dan memang pada saat corona muncul usaha saya drop" ujar Pak Jimmy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun