Mohon tunggu...
Mia Febriani
Mia Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Baru

Jangan lupa bahagia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketidakefektifan Kegiatan Belajar Mengajar pada Masa Pandemi Covid-19

27 Juli 2021   21:50 Diperbarui: 27 Juli 2021   22:18 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Corona saat ini sedang menjadi perbincangan hangat. Di belahan bumi manapun, corona masih mendominasi ranah publik. Tak lama kemudian, namanya menjadi perbincangan hangat, diperbincangkan di mana-mana, dan diberitakan secara luas di media cetak dan elektronik. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2), umumnya dikenal sebagai coronavirus, adalah jenis baru dari coronavirus yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Penyakit yang muncul tahun 2019 di Tingkok ini menjadi sebuah pandemi yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Penyakit yang menyebabkan penderita sesak nafas, tidak mencium bau-bauan, tidak merasakan rasa, bahkan sampai meninggal ini mengakibatkan seluruh dunia hampir kewalahan dalam mengatasinya.

Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.Karena Indonesia sedang melakukan PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan sampai pandemi ini mereda. Di Indonesia sendiri juga, pandemi Covid-19 ini muncul pertama kali di Kota Bogor pada bulan antara Februari dan Maret 2020. Dari kejadian tersebut, masyarakat lainnya mulai terdeteksi penyakit ini hingga tercatat perhari ini ±3,17 juta jiwa dengan jumlah kesembuhan mencapai ±2,51 juta jiwa.

Namun, semenjak adanya varian baru Covid-19. Kasus beberapa bulan ini menjadi meningkat sehingga pemerintah pun mengambil keputusan-keputusan demi masyarakat Indonesia. Akibat adanya pandemi covid-19 yang terus meningkat, sehingga pemerintah memberikan kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyatakat (PPKM) di wilayah indonesia khususnya daerah Jawa dan Bali upaya pencegahan penyebaran virus corona dengan membatasi setiap aktivitas masyarakat.

Dengan adanya pandemi yang terus meningkat dan pembatasan aktivitas sampai waktu yang belum ditentukan, sehingga semua kegiatan belajar mengajar di semua kalangan harus dilakukan secara daring.  Sistem pembelajaran dijalankan oleh komputer pribadi (PC) atau laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Guru dapat menggunakan grup media sosial, seperti WhatsApp (WA), Telegram, Instagram, aplikasi zoom, atau media lainnya sebagai media pembelajaran, dan sekaligus belajar bersama. Oleh karena itu, guru dapat memastikan bahwa siswa berpartisipasi dalam pembelajaran pada waktu yang sama di tempat yang berbeda.

Semua sektor merasakan dampak dari corona, bidang pendidikan salah satunya. Namun tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan semestinya. Siswa dan orang tua yang tidak memiliki handphone untuk mendukung kegiatan pembelajaran online menjadi bingung, sehingga pihak sekolah mencari solusi untuk menghadapi situasi tersebut. Seperti yang terjadi pada salah satu sekolah yang berada di sumedang, kurangnya akan teknologi. Banyak kasus yang menyebabkan pembelajaran tidak efektif, terutama dalam teknologi itu sendiri.

Pembelajaran daring seperti ini atau sekarang disebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak terjadi ketidakefektifan pembelajaran, baik dari siswa maupun guru itu sendiri. Seperti ketika guru, siswa ataupun orang tua tidak memahami atau mengerti tentang teknologi sehingga hanya sekedar mengerjakan atau memberikan tugas yang belum tentu siswa mengerti atau guru yang memahami materi. Kemudian pada jaringan internet juga menjadi faktor ketidakefektifan pembelajaran. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah yang kesulitan mendapatkan sinyal.

Dan mungkin terakhir karena ada faktor kemalasan yang muncul, baik itu dari guru, siswa dan orang tua. Dari guru dan siswa, perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang. Hal tersebut menyebabkan guru maupun siswa kesulitan dalam melakukan pembelajaran karena semuanya berlandaskan virtual atau daring. Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Di sektor orang tua juga banyak sekali kendala dalam membimbing anaknya dalam membantu saat belajar. Ramai diberbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua siswa selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif. Seperti misalnya ternyata ada orangtua yang sering marah-marah karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah. Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orangtua bahwa mendidik anak itu ternyata tidak mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar. Sehingga dengan kejadian ini orangtua harus menyadari dan mengetahui bagaimana cara membimbing anak-anak mereka dalam belajar. Setelah mendapat pengalaman ini diharapkan para orangtua mau belajar bagaimana cara mendidik anak-anak mereka di rumah.

Dari berbagai aspek tersebut, guru, orang tua dan siswa harus saling bekerja sama dalam memberikan hal yang terbaik dalam dunia pendidikan di masa pandemi seperti ini. Seperti guru yang menghargai orang tua yang harus bekerja dan membimbing anak dalam keadaan lelah dan siswa yang harus belajar mandiri tanpa bimbingan langsung dari guru. Orang tua yang menghargai guru yang berusaha memberikan yang terbaik dalam pembelajaran dan harus ekstra sabar dalam menghadapi anak yang menginginkan adanya pembimbing saat dia belajar. Dan siswa harus terus semangat tanpa lelah dan menghargai orang tua yang lelah bekerja dan guru yang berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun