Dutulis oleh Rahmia Muhdina Bp 1704075, Mahasiswa dari Universitas Perintis Indonesia
Indonesia termasuk salah satu negara yang darurat narkoba melihat tingginya tingkat prevalensi narkoba setiap tahunnya. Terlebih narkoba tidak memandang usia, warna kulit, jenis kelamin maupun jabatan dan sebagainya karena kelompok pemakainya bervariasi. Dan terlebih lagi pada generasi penerus bangsa, Yah narkoba telah menghantui generasi muda. Nah, berbicara mengenai narkoba itu sendiri, sebenarnya apa sih itu narkoba? Peran serta dampaknya? Efek yang ditimbulkan? Serta yang lain dan sebagainya?
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat-obatan lainnya. Istilah lain dari narkoba adalah NAPZA (Narkotika , Psikotropik dan zat adiktif) yaitu bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak atau susunan syaraf pusat (Psikoaktif) dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, mental emosional dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) dan ketergantungan (depedensi). Istilah Narkoba lebih populer dari pada Napza pada masyarakat luas.
Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Napza dalam dunia medis sangat besar manfaatnya untuk kesembuhan dan keselamatan pasien. Banyak jenis narkotika dan psikotropik memberi manfaat yang besar jika digunakan dengan baik dan benar dalam dunia kedokteran misalnya dalam hal tindakan operasi atau pembedahan, dokter akan memberikan obat bius yang tergolong narkotika, orang yang stress atau gangguan jiwa diberi obat psikotropik. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan dan ketergantungan. Inilah yang dapat menyebabkan penyalahgunaan napza tadi.
Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah Negara. Terlebih jika pemakainya adalah generasi muda bangsa. Efeknya sangatlah dahsyat sehingga pada akhirnya terjadi lost generation (hilangnya satu generasi). Hal ini berdasarkan asumsi bahwa sebagian besar penyalahguna narkoba adalah kelompok usia muda dan masih berstatus pelajar dan mahasiswa. Banyaknya pengguna yang berusia muda dapat mengancam kehidupan generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa. Hal ini tidak lepas dari sifat remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar sehingga timbul keinginan untuk mencobanya. Biasanya mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba, sangat sedikit bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat tergantung kepada barang haram tersebut.
Narkoba/napza memiliki 3 sifat, yaitu:Â
1. Habitual, adalah sifat pada napza yang membuat pemakainya akan selalu teringat, darkening dan terbayang sehingga cenderung untuk selalu mencari dan rindu (seeking). Sifat inilah yang menyebabkan pemakai napza yang sudah sembuh kelak bisa kambuh (relapse) dan memakai kembali.Â
2. Adiktif, adalah sifat narkoba yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikannya. Penghentian atau pengurangan pemakain napza akan menimbulkan "efek putus zat" atau withdrawal effect yaitu perasaan sakit luar biasa atau dalam bahasa gaulnya disebut SAKAW (Sakit karena engkau) Narkoba/napza. Dan yang terakhir yaituÂ
3. Toleran, adalah sifat napza yang membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan napza dan menyesuaikan diri dengan napza  tersebut sehingga menuntut dosis pemakaian yang semakin tinggi.
Nah bagaimana sih cara si pemakai menggunakan barang haram tersebut? Karena kebanyakan orang yang memakai napza sangat lihai menggunakannya sehingga banyak juga yang baru ketahuan setelah sekian tahun lamanya.Â
1. Melalui saluran pernapasan : dihirup melalui hidung (shabu), dihisap sebagai rokok (ganja),Â
2. Melalui saluran pencernaan : dimakan atau diminum (ekstasi /psikotropik), danÂ