Mohon tunggu...
muhammad Shiddiq
muhammad Shiddiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Sedikit Menuangkan Isi pikiran Melalui Bentuk Tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Rohingnya: Tujuan Kami Bukan ke Aceh

17 Desember 2023   13:35 Diperbarui: 17 Desember 2023   13:46 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Rohingnya  (Sumber : Rahmat Mirza)

Menjadi hal yang harus diketahuai timbulnya sebuah permasalahan ini, disebabkan beberapa faktor yang membuat etnis rohinya  harus pindah ketempat yang layak, untuk lebih menjamin masa depan mereka sendiri. Faktor- faktor tersebut adalah :

  • Situasi yang tidak aman 

Salah satu aksi kebrutalan yang dilakukan oleh militer myamar terhadap etinis rohinnya adalah salah satu bentuk genosida. Sehingga memakasa mereka harus pergi jauh dari tempat mereka untuk mencarai keamanan. Tempat pengunsi rohingya yang berpusat di Cox's Bazar banglades, diketahui tidak memiliki kondisi yang aman, bahkan sering terjadi hal yang buruk serperti kekerasan, penculian bahkan pembunuhan. Bahkan pemerintah mereka sendiri tidak mau mengakui mereka dan tidak ada memberikan perhatian yang khusus terhadap mereka.

  • Krisis makanan

Para pengungsi rohingnya pada awal tahun 2023,  mendapatkan sumber makanan yang sangat terbatas hal ini dikarenakan terjadinya pemotongan jatah makanan oleh Proogram Pangan Dunia (WFP). Bisa dikatakan mereka hanya mendapatkan jatahn makanan sebasar 8 dolar atau setara dengan 124.000 untuk satu orang dalam kurun waktu sebulan. Atas dasar inilah mempersulit mereka untuk bertahan di negara asalnya sendiri.

  • Sulitnya Pekerjaan dan Pendidikan

Dibanglades, rohingnya sangat dibatasi gerak-geriknya apalagi dalam mendapatkan pekerjaan  dan pendidikan yang layak. Salah satu alasan pemerintah membatasainya dikarenakan pemerintah tidak mau mereka massuk kedalam kehidupan masyarakat umum. Yang sangat ironisnya pemerintah melarang mereka untuk mempelajari bahasa bengali, bahasa penduduk asli banglades.

Berdasarkan faktor diataslah yang menjadikan para etinis rohinya pergi dari kampung halaman untuk mencari suasana yang lebih mendukung dan berkembang dari sisi perkerjaan maupun pendidikan.

Rohingnya Menjadi  Ladang Pedangangan Orang          

Porsenel Pidie,  berhasil menagkap seorang warga baglades bernama Hosson Mukhtar (70) yang menjadi agen perjalanan rohingnya sampai perjalanan ke aceh. Ia tidak melakukannya sendiri bersama rekannya berhasil membawa 341 orang dalam dua kapal.

Satu kapal mendarat di kecamatan Muara Tiga, kabupaten pidie pada hari selasa (14/11) dengan kpal FB SEFA yang di pimpin oleh Hosson Mukhtar dengan jumlah penumpang 147 orang. Kapal inilah yang mendarat pertama dalam bulan november 2023

Sedangkan rekannya yang masih buron mengangkut 194 orang yang mendarat di kecamatan batee, kabupaten pidie.Dengan berhasilnya membawa rohingnya, mereka berhasil meraup keuntungan dengan jumlah yang begitu fantasi. Satu orang dewasa dibebankan biaya hingga mencapai 14 jt, sedangkan mereka yang anak-anak sampai 7 jt. Dengan jumlah pengungsi rohinya 431, pelaku meraup keuntungan hingga 3,3 miliyar.

 Tujuan Kami ke Malasyia

Para rohingnya setelah mereka berhasil ke aceh dan tinggal di camp pengungsian yang berada di daearah padang tiji dan lhoksumawe.  Mereka mulai memikirkan cara bagaimana keluar dari camp pengungsian untuk menuju tujuan utama mereka. Tidak heran jika kita membaca berita bahwa para pengunsi  rohingnya kabur dari camp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun