Mohon tunggu...
Muhamad Egi Rachman Fauzi
Muhamad Egi Rachman Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Cipasung Tasikmalaya

Belum sukses, tapi udah sibuk.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendengarkan Tanpa Menghakimi: Keahlian Psikolog dalam Menyembuhkan Luka Batin

22 Februari 2025   21:15 Diperbarui: 22 Februari 2025   21:15 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala seorang merasa didengar serta dipahami, mereka cenderung merasa lebih tenang. Ini menolong kurangi tingkatan tekanan pikiran serta kecemasan yang kerap kali dipicu oleh perasaan tertekan ataupun tidak dimengerti.

2. Tingkatkan Pemahaman Diri

Dengan tutorial psikolog, seorang bisa lebih menguasai benak serta perasaan mereka sendiri. Pemahaman diri yang lebih besar menolong orang dalam mengelola emosi serta mengambil keputusan yang lebih baik dalam hidup mereka.

3. Menolong Proses Pemulihan dari Trauma

Untuk mereka yang hadapi trauma, berdialog dengan seorang yang bisa mencermati tanpa menghakimi sangat berarti. Ini membagikan peluang buat memproses pengalaman tersebut serta mencari metode buat bergerak maju.

4. Tingkatkan Ikatan Sosial

Kala seorang merasa lebih aman dengan diri mereka sendiri, mereka pula lebih gampang dalam menjalakan ikatan dengan orang lain. Ini menolong tingkatkan mutu ikatan sosial, baik dengan keluarga, sahabat, ataupun rekan kerja.

Bagaimana Menerapkan Teknik Ini dalam Kehidupan Sehari-hari?

Walaupun mencermati tanpa menghakimi merupakan keahlian utama psikolog, siapa juga bisa menerapkannya dalam kehidupan tiap hari. Berikut sebagian metode buat melaksanakannya:

  • Bagikan atensi penuh dikala seorang berdialog. Jangan tersendat oleh ponsel ataupun perihal lain.
  • Tahan kemauan buat membagikan komentar ataupun kritik sangat kilat. Perkenankan orang tersebut menuntaskan cerita mereka.
  • Pakai bahasa badan yang terbuka serta ekspresi wajah yang menunjang.
  • Pakai perkata yang menampilkan empati serta uraian.
  • Jauhi membagikan pemecahan langsung kecuali dimohon. Kadangkala orang cuma mau didengar, bukan mencari pemecahan.

Keahlian buat mencermati tanpa menghakimi bukan cuma keahlian yang wajib dipunyai oleh psikolog, namun pula oleh tiap orang yang mau menolong orang lain. Dengan menguasai berartinya empati, active listening, serta validasi emosional, kita bisa menghasilkan area yang lebih menunjang untuk mereka yang lagi mengalami kesusahan mental. Bila Kamu merasa kesusahan dalam mengalami permasalahan emosional, jangan ragu buat mencari dorongan handal. Seseorang psikolog bisa menolong Kamu menguasai serta menanggulangi cedera batin dengan pendekatan yang penuh empati serta tanpa penghakiman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun