Mohon tunggu...
Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger - Product Photographer

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengapa Sangat Sulit Memaafkan Orang Lain?

29 April 2023   21:05 Diperbarui: 29 April 2023   21:09 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pri made by Canva

Memaafkan. Satu kata yang tidak semua orang bisa melakukannya karena memang tidak mudah. Dibutuhkan hati lapang dan pemikiran yang tak lagi pusing dengan dunia. Ya, orang yang mudah memaafkan sejatinya karena sudah tidak lagi berharap balasan apa-apa kecuali kelapangan hati. Biasanya orang yang mudah melakukan ini segala aktivitasnya di dunia dilakukan dengan sungguh-sungguh, fokus dan tawakkal sehingga percaya pada hasil akhir di tanganNya.

Lalu, ketika hidup nyaman dan tenteram bisa dirasakan ketika memaafkan orang lain, justru mengapa hal tersebut sangat sulit dilakukan? Ternyata beberapa alasannya adalah sebagai berikut:

Kekhawatiran Disakiti Berulang

Saya pernah bertanya dengan teman yang sangat sulit memaafkan kesalahan teman lainnya. Alasannya sederhana tetapi memang ada benarnya. Jika memaafkan biasanya dijadikan senjata untuk melakukan perbuatan yang sama berulang karena beranggapan bahwa kelak akan dimaafkan. Padahal manusia hanyalah ciptaanNya yang memiliki perasaan akan segala sesuatu. Jika menyimpan sakit yang dirasakan itu wajar karena kesannya sangat mendalam. Untuk itu biasanya khawatir tersakiti ulang sehingga sulit memaafkan. 

Takut Dianggap Lemah

"Gitu aja sudah dimaafin? Ah, cemen loe." 

Pernah mendengar kalimat seperti ini? Ya, saya pernah bahkan sering. Di tengah keluarga besar pun sering mendengar ini. Memaafkan orang lain disangka akan memberikan gambaran diri yang lemah. Harusnya masih "pasang dada" dulu sebelum benar-benar memaafkan supaya yang salah tetap merasa salah serta tidak menganggap lemah yang memaafkan. 

Justru ketika memaafkan orang lain, sikap elegan dan tak biasa akan muncul di permukaan dan orang-orang sekitar akan merasakan kenyamanan berteman atau berada di sekitar kita. 

Menunjukkan Power Diri 

Terkadang tidak mau memaafkan itu karena ingin menunjukkan kalau kita memiliki kekuatan tersendiri. Biasanya ingin pamer bahwa meski tidak memaafkan tetap saja dunia terus berputar dan apa yang dimiliki tetap tak berkurang. Padahal kehilangan satu teman jadinya bisa kehilangan banyak selanjutnya karena sikap tak ingin memaafkan lebih dominan. 

Belum lagi jika berada dari keluarga terpandang maka akan jadi nomor satu untuk dijadikan sebagai kekuatan. Hal ini tentu membuat lawan atau orang bersalah pada kita makin tertekan karena status sosial yang ada. Padahal seharusnya tidak perlu demikian karena dama itu tetap indah sepanjang masa, bukan?

Dikendalikan Emosi

Saat orang lain minta maaf dan kita tidak memaafkan biasanya karena masih dalam kondisi emosi alias masih marah-marah. Ada kecewa terlalu dalam sehingga emosi yang bergejolak makin tinggi. Akhirnya memaafkan menjadi proses yang sangat panjang. Untuk itu, perlu untuk mengendalikan emosi. 

Jika emosi masih ada, tetap akan sulit memaafkan. Apalagi jika ada kecewa yang terlalu dalam di dalam hati. Hal inilah yang mengendalikan diri dan anehnya sulit melihat kebaikan orang lain meski sekali. Pokoknya yang ada hanya marah, benci dan perasaan serupa yang membuat kata "maaf" itu mudah diucapkan tetapi sangat sulit benar-benar dilakukan. 

Rasa Curiga yang Terlalu Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun