Mohon tunggu...
muhammad fauzihilmansyah
muhammad fauzihilmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - chief instruktur di MQ equestrian Daarus sunnah

dum spiro spero

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja

1 Mei 2024   21:11 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:19 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kinerja Karyawan

Dari  segi istilah,  kinerja  diartikan  sebagai manifestasidari  pekerjaan  yang  dilakukan oleh seorang pegawai, dan istilah kinerja biasa digunakan sebagai acuan untuk mengevaluasipegawai  dalam  suatu  perusahaan  atau  organisasi.Pengertian  lainnyadari  kinerja  yaitudapat diartikan  sebagai keseluruhankeberhasilan  seseorang  dalam  jangka  waktu  tertentu,  atausingkatnya, menjadiukuran outputkerja, target,atau tujuanyang sudahdisepakati sebelumnya (zulkifli, 2022).

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2016: 67). Menurut Edison et al. (2016: 206) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan dan kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja: karyawan (kemampuan dan pengalaman sebelumnya), praktik sumber daya manusia, dan lingkungan kerja (Aguinis, 2013: 80). Bagaimana organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusia akan memengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja (Wibowo, 2014: 3).

Disintesiskan kinerja adalah prestasi kerja yang dicapai oleh seorang karyawan secara kualitas maupun kuantitas sesuai tugasyang diberikan dan waktu yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan selama periode tertentu berdasarkan ketentuan dan kesepakatan perusahaan, diukur dengan dimensi: kualitas; kuantitas kerja; kerjasama; tanggung jawab; dengan indikator: ketelitian; kehandalan; ketepatan waktu; kepuasan kerja; jalinan kerjasama, kekompakan, tanggung jawab dalam mengambil keputusan; memanfaatkan sarana dan prasarana (Mangkunegara, 2017: 70).

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan faktor yang mempengaruhi definisi prestasi/kinerja tugas, karena konsep kinerja mengacu pada hasil kerja individu baik secara kuantitatif maupun kualitatif. faktor keberhasilan dalam pencapaian secara kualitatif hasil tugas atau pekerjaan seseorang, dan secara kualitatif besarannya didasarkan pada maksud dan tujuan pada tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh organisasi.

  • Tujuan Penilaian Kinerja

Tujuan serta kegunaan dengan dilaksanakannya evaluasi/penilaian kinerja untuk karyawan terbagi atas dua tujuan pokok, diantaranya:

  • Evaluasi

Seseorang manajer memperhitungkan kinerja dari pengalaman seseorang karyawan melalui penilaian deskriptif guna memperhitungkan kinerja sehingga melalui informasi tersebut bermanfaat dalam keputusan- keputusan promosi kerja, demosi, terminasi serta kompensasi.

  • Pengembangan

Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang. Sedangkan tujuan pokok dari sistem penilaian kinerja karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.

  • Manfaat Penilaian Kinerja

Secara umum, para profesional HR (human resource) sepakat bahwa evaluasi ini merupakan bagian penting dari keseluruhan proses kerja karyawan. Hal ini juga penting bagi perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.

Bagi karyawan, penilaian ini memberikan umpan balik mengenai berbagai masalah seperti keterampilan, kekuatan, kelemahan dan potensi, yang pada gilirannya berguna dalam membentuk tujuan, jalur, rencana dan karir.Dan bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri, hasil evaluasi ini sangat penting dan mempengaruhi pengambilan keputusan terkait berbagai masalah, seperti mengidentifikasi kebutuhan program pelatihan, rekrutmen, seleksi, program sosialisasi, penempatan, promosi, sistem kompensasi dan banyak aspek lain dari proses manajemen sumber daya manusia yang efektif.

Gaya Kepemimpinan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun