Mohon tunggu...
Meyra Tabitha
Meyra Tabitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peningkatan Ekonomi Selaras dengan Problematika Sampah

7 September 2022   21:40 Diperbarui: 7 September 2022   22:06 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Jember dan Ketua TP PKK Ikut Tampil dalam Grand Carnival JFC 2022 (dokpri)

Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir menyebabkan Kota Jember tidak lagi mengadakan perayaan besar seperti pesta rakyat, JFC, dan karnaval budaya. Namun tahun ini, Pemerintah Kabupaten Jember mulai menggelar kembali acara-acara besar tersebut. Kegiatan Jember Fashion Carnival yang selama dua tahun ini dilakukan secara indoor, akhirnya kembali dilakukan secara outdoor. Acara-acara tersebut tentunya kembali memberikan euforia bagi masyarakat yang kurang akan hiburan. Semua warga Jember ataupun dari kota lain berbondong-bondong keluar dari rumah mereka untuk memeriahkan kembali acara-acara besar yang sempat terhenti dua tahun lamanya.

Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan festival Agustus di bulan kemerdekaan tahun ini. Festival tersebut digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke 77. Beragam kegiatan seperti Jember Fashion Carnaval, Jember Scooter Festival, karnaval kecamatan, karnaval mobil hias, karnaval umum, karnaval pawai becak, dan gerak jalan keliling kota dilakukan untuk kembali memeriahkan bulan kemerdekaan di tahun ini. Bukan hanya sekedar memeriahkan saja, Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur juga memiliki tekad untuk memulihkan kembali perekonomian Kabupaten Jember yang telah dihantam oleh pandemi dua tahun terakhir ini. Tujuan untuk kembali memulihkan kondisi perekonomian Kabupaten Jember dilakukan dengan memanfaatkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Bahkan sebelum bulan Agustus, Bupati Jember, Hendy Siswanto meresmikan suatu event yang bernama Pekan Raya Jember. 

Event tersebut adalah sebuah pameran kreatif berciri khas kearifan lokal dengan beragam pertunjukkan yang berlangsung selama satu minggu. "Tentunya saya bahagia dengan diselenggarakannya Pekan raya Jember ini yang diinisiasi oleh Jember Youth Creative Network, ekonomi kreatif perlu satu sentuhan dengan semangat gotong royong saling mendukung program ini," ujar Bupati Hendy dalam pidatonya. Dengan berlangsungnya acara Pekan Raya Jember ini diharapkan dapat menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat.

Festival Agustus yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2022 ini diawali dengan event lokal bertaraf internasional, yaitu Jember Fashion Carnaval. Saat acara konferensi pers di Pendapa Wahyawibawagraha pada hari Sabtu, tanggal 6 Agustus 2022 Bupati Jember, Hendy Siswanto mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Jember sangat mengapresiasi berlangsungnya kegiatan Jember Fashion Carnaval, karena paska pandemi melandai Kota Jember membutuhkan event besar yang sekiranya ekonomi Kota Jember bisa bergerak. Jember Fashion Carnaval bukan hanya bertujuan untuk hiburan, seni, budaya, dan wisata. Tapi dibalik semua itu, pemerintah Kabupaten Jember sangat berharap ekonomi Kabupaten Jember dapat bergerak dengan adanya event besar ini. Jember Fashion Carnaval dilangsungkan dalam waktu dua hari, yaitu pada tanggal 6-7 Agustus 2022. Tentunya acara tersebut dilanjutkan dengan perayaan lain seperti karnaval budaya. Karnaval budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan busana-busana dari beragam budaya yang ada di Indonesia. 

Tidak hanya itu, kegiatan karnaval budaya ini juga memicu pedagang--pedagang kecil seperti penjual asongan, penjual makanan, dan penjual minuman untuk berjualan pada saat berlangsungnya event tersebut yang nantinya akan menstimulasi pergerakan ekonomi masyarakat. Hendy berharap pelaksanaan acara-acara seperti ini mampu meningkatkan sektor ekonomi masyarakat Jember, apalagi karnaval-karnaval yang digelar pada bulan kemerdekaan ini tidak hanya digelar di pusat kota saja, namun juga digelar di banyak desa dan kecamatan yang ada di Jember secara bergiliran. Hal itulah yang diyakini Hendy untuk dapat membantu ekonomi kerakyatan. 


Hendy beranggapan bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Jember begitu banyak. Hal itu tentunya memerlukan partisipasi masyarakat untuk berdatangan dan membeli produk-produk hasil UMKM tersebut. Jika digerakkan secara bersama-sama, maka peluang untuk memulihkan perekonomian masyarakat Kabupaten Jember akan semakin cepat. Maka dari itu, Hendy sangat memanfaatkan bulan kemerdekaan ini untuk kembali menggelar acara-acara besar yang dapat membantu perokonomian khususnya UMKM Jember agar kembali pulih dan meningkat.

Antusiasme masyarakat untuk menonton event-event besar yang sedang berlangsung diluar perkiraan. Meskipun event tersebut dilakukan pada hari dan jam kerja, ternyata hal itu tidak membuat masyarakat menjadi kehilangan antusianya untuk turut memeriahkan dan menyemarakkan peringatan kemerdekaan ini. Dan hal yang sangat disayangkan dari perayaan besar yang berlangsung pada bulan kemerdekaan inipun terjadi. 

Membludaknya penonton karnaval membuat sampah yang dihasilkan dari acara tersebut sangat besar. Banyak masyarakat ataupun penjual makanan dan minuman yang ikut mencari untung lewat perayaan-perayaan tersebut membuang dan meninggalkan sampah secara sembarangan.  

Sampah-sampah pasca event berserakan di sepanjang jalan yang dilalui pawai karnaval. Banyak sampah yang berceceran di sepanjang ruas jalan sekitar Alun-alun hingga GOR, baik itu di trotoar maupun di saluran air. Sampah yang berceceran di sepanjang jalan tentunya merusak pemandangan kota yang awalnya terlihat bersih dan asri berakhir menjadi kumuh dan tidak sehat. Sebenarnya tidak mengherankan jika banyak sampah yang dihasilkan dari setiap perayaan-perayaan besar menumpuk di sepanjang jalan. Yang patut dipertanyakan adalah padahal masyarakat dapat membantu petugas kebersihan untuk membersihkan sampah yang menumpuk pada saat event telah berakhir, namun apa alasan kejadian seperti ini selalu terulang saat kegiatan besar berlangsung setiap tahunnya.

Terdapat banyak kemungkinan kenapa sampah selalu menjadi masalah pada saat event-event besar berakhir. Kemungkinan pertama adalah keterbatasan sarana dan prasarana untuk membuang sampah. Jika dilihat kembali, sepanjang ruas jalan dari sekitar Alun-alun hingga GOR tidak banyak disediakan tempat sampah untuk umum. Hal tersebut membuat masyarakat menjadi kebingungan untuk membuang sampah sehingga mereka memilih untuk membuang sampah sembarangan seperti di trotoar ataupun selokan. Kegiatan itulah yang menyebabkan sampah berserakan dimana-mana karena penonton event-event besar tersebut tidak hanya satu atau dua orang saja, melainkan ribuan orang dan tidak dapat dipungkiri jika sampah yang dihasilkan dari penonton event sangat banyak.

Kemungkinan kedua adalah kurangnya petugas kebersihan. Membludaknya masyarakat yang menonton event-event besar berbanding lurus dengan sampah yang dihasilkan. 

Dalam hal ini, pemerintah kabupaten Jember diharapkan menerjunkan banyak petugas kebersihan untuk membersihkan sisa sisa sampah. Apabila petugas kebersihan yang diterjunkan hanya sedikit, mereka akan sangat kewalahan membersihkan sampah-sampah yang berserakan saat event telah berakhir. Hal tersebut akan membuat mereka tidak dapat bekerja secara maksimal untuk membersihkan ruas-ruas jalan dari sampah sehingga lingkungan akan tetap terlihat kotor.

Kemungkinan selanjutnya adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Dilihat dari event-event sebelumnya, masyarakat lebih memilih untuk membuang sampah sembarangan dan bersikap acuh terhadap kebersihan lingkungan pada saat event berakhir. Hal itulah yang membuat sampah selalu menjadi pemandangan setelah event digelar di Jember, termasuk di beberapa event peringatan HUT kemerdekaan RI ke-77 ini. Seharusnya masyarakat bisa membantu pekerjaan para petugas kebersihan dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Atau jika memang belum menemukan tempat pembuangan sampah karena sarana dan prasarana yang terbatas, masyarakat bisa membawanya terlebih dahulu hingga mereka menemukan tempat sampah.

Sugiyarto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup mengatakan bahwa sampah kerap menjadi masalah setiap event besar selesai dilaksanakan seperti contohnya pada kegiatan Jember Fashion Carnaval dan karnaval pelajar. Di dalam dua karnaval tersebut, Dinas Lingkungan Hidup mencatat volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat yang sedang menonton. 

Pada saat berlangsungnya karnaval pelajar, sampah yang berhasil dikumpulkan sepanjang rute pawai kernaval berjumlah 4 ton sampah, sedangkan pada saat berlangsungnya Jember Fashion Carnaval selama 2 hari, sampah yang berhasil dikumpulkan berjumlah 16 ton sampah. Hal tersebut membuktikan bahwa memang event-event besar yang digelar di Jember juga memiliki sisi negatif, yaitu menumpuknya sampah sehingga dapat mengganggu keindahan lingkungan.

Berlangsungnya event-event besar di Kabupaten Jember ternyata memiliki sisi positif dan juga sisi negatif. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kegiatan-kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 ini memiliki dampak positif bagi warga Kabupaten Jember. Bukan hanya bertujuan untuk menghibur dan mengenalkan tentang seni budaya saja, kegiatan-kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Jember yang sempat dilanda pandemi dua tahun terakhir. 

Dengan adanya event atau perayaan besar seperti karnaval, membuat para pedagang-pedagang tertarik untuk berjualan pada saat berlangsungnya acara tersebut. Selain itu kegiatan pameran seperti Pekan Raya Jember juga memicu masyarakat untuk datang dan membeli produk-produk hasil UMKM. Hal itu diyakini Hendy sebagai Bupati Jember untuk dapat memajukan kembali ekonomi kerakyatan. Tidak hanya di pusat kota, kemajuan perekonomian ini dirasakan di banyak desa hingga kecamatan yang ada di Jember. 

Hendy berpendapat jika semua warga termasuk pemerintah Kabupaten Jember dapat bekerja sama dan saling bergotong royong, peluang ekonomi untuk meningkat dan pulih kembali menjadi lebih cepat. Namun membludaknya sampah menjadi sisi negatif dari berlangsungnya kegiatan di bulan kemerdekaan setiap tahunnya. Sampah-sampah yang dihasilkan dari kegiatan karnaval tidak dalam jumlah sedikit melainkan berton-ton. 

Tentunya hal itu merusak pemandangan kota yang awalnya terlihat asri menjadi kumuh. Jika tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, problem sampah ini akan terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Bukan hanya dari kesadaran masyarakat saja, sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk membuang sampah juga menjadi faktor tidak berakhirnya masalah sampah ini.

Perlunya kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat Kabupaten Jember untuk meminimalkan volume sampah yang dihasilkan dari acara-acara besar. Tidak hanya masyarakat, pemerintah Kabupaten Jember juga harus ikut andil dalam permasalahan sampah ini. Pemerintah dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung ataupun melalui sosial media. Dengan sosialisasi itulah pemerintah dapat menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah. 

Banyaknya masyarakat yang ikut memeriahkan acara membuat sampah yang dihasilkan juga semakin banyak, dalam hal ini pemerintah juga harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk masyarakat membuang sampah, seperti menyediakan banyak tempat sampah di sepanjang trotoar jalan yang akan dilalui pawai karnaval. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk melibatkan relawan peduli lingkungan dalam upaya mengurangi sampah agar dapat membantu petugas kebersihan. 

Jika permasalahan sampah ini dapat ditangani dengan baik, maka event-event besar yang digelar di tahun-tahun berikutnya tidak akan menimbulkan keresahan pada masyarakat dan permasalahan lingkungan di dalam kota. Diharapkan kedepannya event-event yang berlangsung hanya akan memberikan dampak-dampak positif bagi seluruh aspek kehidupan terutama dalam aspek perekonomian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun