Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pernahkah

27 Oktober 2021   10:30 Diperbarui: 27 Oktober 2021   10:34 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: brilio.net

Kawan... pernahkah kau ingat airmatamu yang mengalir menangisi keluhanmu yang tak seberapa.
Sementara di luar sana ada airmata yang mengalir dari tangisan sunyi orang-orang tersisih oleh dunia yang tak lagi peduli. Memikul beban yang tak terperih

Kawan... pernahkah kau ingat doamu yang menghimpun banyak keinginanmu tentang dunia.
Sementara di luar sana ada doa yang melantun dari curhatan perih orang-orang terpinggirkan oleh dunia yang tak lagi tersenyum. Memikul beban yang tak terucap

Kawan... pernahkah kau ingat keringatmu yang tak pernah menetes, karena bantuan orang-orang yang terabaikan.
Sementara di luar sana ada keringat yang mengucur dari tubuh lunglai orang-orang terabaikan oleh dunia yang tak lagi ramah. Memikul beban yang tak terkira.

Kawan... Mungkin begitu banyak dosa yang menyelimuti, begitu banyak nikmat yang terabaikan.
Tapi kita sibuk bersolek dengan ego, tanpa pernah bercermin pada cerita di sekitar kita.

Kawan... Mungkin telah banyak Kalam-kalam Ilahi yang kita biarkan berlalu begitu saja, tanpa pernah mengingat pemilik-Nya.

Kawan... Mari sejenak kita terpekur, menapaktilasi perjalanan yang pasti akan berakhir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun