Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengelola Risiko di Era Ketidakpastian; Belajar dari The Risk Matrix

13 Oktober 2025   13:50 Diperbarui: 13 Oktober 2025   13:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Risk Matrix,  Sumber: File Merza Gamal  from  AdapGility Consulting 

Saya masih ingat sebuah pengalaman beberapa tahun lalu saat terlibat dalam sebuah proyek besar di sektor keuangan. Tim kami menghadapi berbagai risiko: perubahan kebijakan mendadak, keterlambatan vendor, hingga gangguan sistem yang hampir menghentikan operasional.

Di tengah tekanan waktu dan ekspektasi tinggi, saya menyadari satu hal penting, bukan besarnya risiko yang menentukan hasil akhir, melainkan bagaimana kita mengelolanya. 

Saat itulah saya mulai menggunakan pendekatan sederhana namun efektif: The Risk Matrix, sebuah alat visual yang membantu tim memahami risiko secara lebih terukur dan terarah.

Era Ketidakpastian dan Pentingnya Kesadaran Risiko

Kita hidup di era yang penuh dengan ketidakpastian dan volatilitas pasar. Perubahan ekonomi global, gangguan rantai pasok, disrupsi teknologi, hingga krisis geopolitik membuat dunia usaha harus lebih tangguh dan adaptif.

Sayangnya, masih banyak perusahaan yang belum benar-benar sadar akan risiko yang mereka hadapi. Beberapa bahkan cenderung menghindar dari pembahasan risiko, menganggapnya menakutkan atau menambah beban kerja. 

Padahal, penghindaran risiko (risk aversion) yang berlebihan justru dapat membuat organisasi kehilangan peluang untuk berinovasi dan berkembang.

Meningkatkan kesadaran risiko tidak cukup hanya dengan kebijakan di atas kertas. 

Dibutuhkan budaya organisasi yang mendukung pembelajaran, keterbukaan, dan kolaborasi lintas tim, agar setiap individu memahami perannya dalam menghadapi ketidakpastian.

Mengapa Perlu Risk Matrix?

Bayangkan Anda sedang memimpin proyek strategis: sistem IT perusahaan sering gagal, vendor terlambat mengirim bahan, dan anggaran mulai melampaui batas. Semua tampak penting, tetapi tidak semuanya mendesak.

Di sinilah Risk Matrix menjadi solusi sederhana namun sangat efektif.

The Risk Matrix,  Sumber: File Merza Gamal  from  AdapGility Consulting 
The Risk Matrix,  Sumber: File Merza Gamal  from  AdapGility Consulting 

Risk Matrix membantu kita menilai dan memprioritaskan risiko berdasarkan dua dimensi utama:

  • Likelihood (Kemungkinan): seberapa besar peluang risiko terjadi.
  • Impact (Dampak): seberapa berat konsekuensi bila risiko itu benar-benar terjadi.

Dengan kombinasi keduanya, setiap risiko dapat dipetakan dalam matriks 3x3 (rendah, sedang, tinggi). Hasilnya? Gambaran visual yang mudah dipahami siapa pun, termasuk manajemen puncak yang harus mengambil keputusan cepat.

Manfaat Penggunaan Risk Matrix

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun