Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Rumah Lontiak; Rumah Gadang di Tanah Melayu Tua Kampar

8 Oktober 2025   20:44 Diperbarui: 8 Oktober 2025   20:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali menjadi lambang kebanggaan,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Kampar menyimpan rumah-rumah tua yang bercerita tanpa suara. Tiang-tiangnya mulai lapuk, namun masih berdiri dengan wibawa.

Di antara rimbun pepohonan dan aliran sungai yang tenang,
 tersisa jejak peradaban yang hampir terlupakan, Rumah Lontiak, simbol jati diri Melayu Tua Kampar.

Di tanah Kampar yang subur, di mana aliran sungai menjadi urat nadi kehidupan, sejarah menulis kisah tentang pertemuan dua peradaban besar: Minangkabau dan Melayu.

Dua adat yang bertaut dalam darah dan bahasa, berpadu dalam tatanan hidup yang membentuk identitas masyarakat Kampar.
Dari persilangan budaya inilah lahir sebuah mahakarya arsitektur yang menawan dan sarat filosofi: Rumah Lontiak.

Rumah adat ini dahulu berdiri megah di tepian sungai dan perkampungan, menjadi saksi kemakmuran serta kebersamaan masyarakat Kampar. 

Rumah Lontiak yang menjadi cagar budaya di Air Tiris-Kampar, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Rumah Lontiak yang menjadi cagar budaya di Air Tiris-Kampar, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Atapnya yang melengkung lentik ke langit adalah simbol keanggunan dan kebanggaan, sementara bentuknya yang menyerupai kapal pencalang armada tempo dulu melambangkan semangat bahari yang telah mengakar sejak masa lampau.

Namun kini, Rumah Lontiak kian terlupakan.
Arus modernisasi yang deras membuatnya memudar di tengah bangunan beton dan rumah masa kini.

Sebuah Rumah Lontiak yang sudah rusak dan ditinggalkan di tepi jalan raya, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Sebuah Rumah Lontiak yang sudah rusak dan ditinggalkan di tepi jalan raya, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Hanya beberapa yang masih bertahan di kanagarian-kanagarian Kampar, berdiri dengan tiang yang lapuk dan atap berkarat,  seperti fosil sejarah yang menunggu untuk diingat kembali oleh anak negeri.

Jejak Minangkabau dan Melayu dalam Rumah Lontiak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun