Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cerita di Balik Secawan Cold Brew Coffee; Menikmati Kenikmatan Kopi Dingin

8 Oktober 2025   09:37 Diperbarui: 8 Oktober 2025   12:25 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses penyaringan kopi setelah direndam 8-12 jam, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Bagi generasi muda (Kaum Milenial & Gen Z) menikmati kopi dingin bukan sekadar tren gaya hidup, tetapi juga pengalaman rasa.

Sayangnya, masih banyak yang belum memahami berbagai macam jenis kopi dingin. Terutama mereka yang bukan dari generasi milenial atau Gen Z, yang sering kali menganggap semua kopi dingin adalah "kopi es". 

Padahal, iced coffee, cold drip, dan cold brew memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Tiga Jenis Kopi Dingin yang Serupa tapi Tak Sama

Bagi sebagian orang, semua kopi dingin terlihat sama, yang penting disajikan dengan es. Namun, bagi penikmat sejati, setiap jenis memiliki proses, waktu, dan karakter rasa yang unik.

1. Iced Coffee - Kesegaran Klasik yang Sederhana

Bahasa sederhananya, iced coffee adalah kopi es. Cara membuatnya pun mudah: kopi diseduh dengan air panas seperti biasa, kemudian didinginkan dengan menambahkan es batu. 

Versi modernnya dikenal sebagai Japanese Iced Coffee, di mana kopi panas langsung diseduh ke atas wadah berisi es agar suhunya turun cepat dan cita rasa tetap segar.

Perbedaan utamanya ada pada suhu penyeduhan. Iced coffee menggunakan air panas, namun tidak terlalu ekstrem. 

Hasilnya, rasa kopi cenderung lebih bitter dan full-bodied dibandingkan cold drip dan cold brew.

2. Cold Drip - Dingin yang Menetes Perlahan

Metode cold drip menggunakan sistem tetesan air perlahan (dripping method). Prosesnya dilakukan dengan alat khusus yang terdiri dari dua tabung utama: bagian atas berisi air, dan bagian bawah menampung hasil tetesan.

Gilingan kopi yang digunakan biasanya kasar (coarse grind). Kecepatan tetesan air bisa diatur setiap 3, 5, atau 7 detik sesuai selera. Proses ini bisa memakan waktu 3--6 jam. 

Hasilnya adalah kopi dengan rasa yang intens, aroma kuat, dan karakter yang tegas , cocok untuk mereka yang menyukai kekuatan rasa kopi.

3. Cold Brew - Dingin yang Menenangkan

Berbeda dengan cold drip yang memerlukan alat khusus, cold brew justru lebih sederhana dan bisa dibuat di rumah. Bubuk kopi direndam dalam air suhu ruang atau air dingin selama minimal 8 jam, dikenal sebagai immersion method.

Metode sederhana membuat Cold Brew,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Metode sederhana membuat Cold Brew,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Karena tanpa paparan panas, cold brew tidak mengekstraksi keasaman tinggi seperti kopi panas. Hasilnya, rasa yang lembut, ringan, dan menyegarkan. 

Bagi banyak orang, cold brew adalah simbol kesabaran, karena kenikmatannya lahir dari proses yang panjang dan tenang.

Proses Pembuatan Kopi Dingin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun