Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cerita di Balik Secawan Cold Brew Coffee; Menikmati Kenikmatan Kopi Dingin

8 Oktober 2025   09:37 Diperbarui: 8 Oktober 2025   12:25 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cold Brew Coffee racikan sendiri,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Cold brew bukan sekadar kopi dingin, melainkan seni menikmati kesabaran dalam setiap tetesnya. Dari iced coffee, cold drip, hingga cold brew, semua memiliki proses dan cita rasa unik. 

Artikel ini mengajak Anda menelusuri kisah, teknik, dan filosofi di balik segelas cold brew racikan pribadi yang menyegarkan.

Cerita Awal: Dari Kopi Panas ke Kopi Dingin

Bagi sebagian orang, kopi adalah energi pagi. Namun bagi sebagian lainnya, kopi adalah jeda yang menenangkan di tengah hiruk pikuk. 

Kini, di tengah gelombang tren coffee culture, segelas kopi dingin, terutama cold brew, menjadi simbol kenikmatan baru: lembut, ringan, dan menyegarkan. Mari kita telusuri cerita dan rasa di balik segelas cold brew coffee.

Dahulu, sebelum era 2010-an, kebanyakan dari kita hanya mengenal satu cara menikmati kopi: diseduh dengan air panas, bahkan mendidih. Tak jarang kopi direbus langsung bersama air, hingga aromanya memenuhi dapur. 

Jika ingin minum kopi dingin, ya tinggal tambahkan es batu ke dalam gelas berisi kopi panas. Praktis, sederhana, dan begitu membekas dalam kenangan masa lalu.

Namun, dunia kopi terus berkembang. Seiring populernya single origin coffee di kalangan anak muda, muncul pandangan baru: bahwa menyeduh kopi dengan air mendidih justru bisa merusak aroma dan cita rasa aslinya. 

Dari sinilah bermula revolusi dalam cara kita menikmati kopi, dari yang serba panas, kini banyak yang beralih ke penyeduhan bersuhu ruang bahkan dingin.

Berbagai alat penyeduh pun bermunculan, dari yang tradisional seperti French Press, Moka Pot, dan Vietnam Drip, hingga yang lebih modern seperti V60, Siphon, Aeropress, dan Clever Dripper. 

Dari single origin menjadi cold brew coffee,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Dari single origin menjadi cold brew coffee,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Dunia kopi seolah menemukan babak baru, di mana seni menyeduh menjadi ritual yang penuh makna dan karakter.

Kopi Dingin: Tren yang Makin Menggoda

Selain diseduh dengan air panas, kini kopi juga bisa dinikmati dalam bentuk dingin dengan proses yang sama menariknya. 

Bagi generasi muda (Kaum Milenial & Gen Z) menikmati kopi dingin bukan sekadar tren gaya hidup, tetapi juga pengalaman rasa.

Sayangnya, masih banyak yang belum memahami berbagai macam jenis kopi dingin. Terutama mereka yang bukan dari generasi milenial atau Gen Z, yang sering kali menganggap semua kopi dingin adalah "kopi es". 

Padahal, iced coffee, cold drip, dan cold brew memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Tiga Jenis Kopi Dingin yang Serupa tapi Tak Sama

Bagi sebagian orang, semua kopi dingin terlihat sama, yang penting disajikan dengan es. Namun, bagi penikmat sejati, setiap jenis memiliki proses, waktu, dan karakter rasa yang unik.

1. Iced Coffee - Kesegaran Klasik yang Sederhana

Bahasa sederhananya, iced coffee adalah kopi es. Cara membuatnya pun mudah: kopi diseduh dengan air panas seperti biasa, kemudian didinginkan dengan menambahkan es batu. 

Versi modernnya dikenal sebagai Japanese Iced Coffee, di mana kopi panas langsung diseduh ke atas wadah berisi es agar suhunya turun cepat dan cita rasa tetap segar.

Perbedaan utamanya ada pada suhu penyeduhan. Iced coffee menggunakan air panas, namun tidak terlalu ekstrem. 

Hasilnya, rasa kopi cenderung lebih bitter dan full-bodied dibandingkan cold drip dan cold brew.

2. Cold Drip - Dingin yang Menetes Perlahan

Metode cold drip menggunakan sistem tetesan air perlahan (dripping method). Prosesnya dilakukan dengan alat khusus yang terdiri dari dua tabung utama: bagian atas berisi air, dan bagian bawah menampung hasil tetesan.

Gilingan kopi yang digunakan biasanya kasar (coarse grind). Kecepatan tetesan air bisa diatur setiap 3, 5, atau 7 detik sesuai selera. Proses ini bisa memakan waktu 3--6 jam. 

Hasilnya adalah kopi dengan rasa yang intens, aroma kuat, dan karakter yang tegas , cocok untuk mereka yang menyukai kekuatan rasa kopi.

3. Cold Brew - Dingin yang Menenangkan

Berbeda dengan cold drip yang memerlukan alat khusus, cold brew justru lebih sederhana dan bisa dibuat di rumah. Bubuk kopi direndam dalam air suhu ruang atau air dingin selama minimal 8 jam, dikenal sebagai immersion method.

Metode sederhana membuat Cold Brew,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Metode sederhana membuat Cold Brew,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Karena tanpa paparan panas, cold brew tidak mengekstraksi keasaman tinggi seperti kopi panas. Hasilnya, rasa yang lembut, ringan, dan menyegarkan. 

Bagi banyak orang, cold brew adalah simbol kesabaran, karena kenikmatannya lahir dari proses yang panjang dan tenang.

Proses Pembuatan Kopi Dingin

Bagi sebagian orang, kopi dingin mungkin tampak sama saja, asal disajikan dengan es, semua terasa menyegarkan. Namun di balik setiap gelas kopi dingin, ada filosofi, teknik, dan durasi ekstraksi yang berbeda.

Untuk memudahkan memahami perbedaannya, berikut ringkasan sederhana proses penyeduhan ketiga jenis kopi dingin:

Proses Pembuatan Kopi Dingin,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Proses Pembuatan Kopi Dingin,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

DIY: Membuat Cold Brew di Rumah

Keistimewaan cold brew bukan pada suhu panas, melainkan pada lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengekstraksi rasa kopi secara perlahan. Level gilingan kopi yang ideal adalah medium-to-coarse.

Dan kabar baiknya, cold brew bisa dibuat dengan mudah di rumah tanpa alat mahal.
Berikut caranya:

  1. Giling biji kopi pada level medium coarse atau sedikit kasar.
  2. Masukkan satu cangkir bubuk kopi ke dalam teko atau toples kaca.
  3. Tuangkan enam cangkir air secara perlahan hingga bubuk kopi terendam sempurna.
  4. Aduk pelan dengan sendok kayu agar tercampur rata.
  5. Tutup rapat dan diamkan selama 8--10 jam.
  6. Setelah itu, saring kopi menggunakan kain atau kertas filter, lalu simpan hasilnya di lemari pendingin.

Hasilnya berupa ekstrak kopi cold brew, yang bisa diminum langsung satu sloki atau dicampur dengan susu cair, condensed milk, soda water, bahkan nitrogen seperti di kafe modern.

Proses penyaringan kopi setelah direndam 8-12 jam, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Proses penyaringan kopi setelah direndam 8-12 jam, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Lama waktu ekstraksi sangat menentukan rasa. Kopi yang sama akan menghasilkan rasa berbeda bila direndam 8 jam dibanding 12 jam,  semakin lama, rasa semakin kuat dan sedikit lebih pahit.

Cold Brew - Racikan Pribadi yang Belum Jadi Bisnis

Inilah Cold Brew Coffee racikan saya sendiri, sederhana, sering dipesan kerabat dan kolega, namun belum dijadikan ladang bisnis. 

Cold Brew Coffee racikan saya, pesanan khusus kerabat & kolega, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Cold Brew Coffee racikan saya, pesanan khusus kerabat & kolega, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Rasanya khas, dibuat dengan penuh kesabaran, dan menyimpan cerita tersendiri di setiap teguknya.

Bagi saya, menikmati kopi seperti ini lebih dari sekadar minuman: ia adalah momen, percakapan, dan kenangan.

Filsafat Dingin dalam Secangkir Kopi

Kini, cold brew bukan sekadar minuman, tetapi refleksi dari gaya hidup modern yang menghargai proses. Ia mengajarkan bahwa sesuatu yang nikmat seringkali lahir dari kesabaran. Dari tetesan waktu yang perlahan, kopi berubah menjadi karya rasa yang menenangkan.

Jadi, lain kali saat menyesap segelas cold brew coffee, ingatlah: di balik kesejukannya, tersimpan kisah panjang tentang perubahan cara kita menikmati kopi, dari tradisi panas yang bergolak menuju kenikmatan dingin yang menenangkan.

Cold Brew Coffee ala Rumahan, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Cold Brew Coffee ala Rumahan, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Selamat mencoba menyeduh cold brew coffee di rumah, dan nikmatilah setiap teguk kesegaran yang lahir dari kesabaran.

 Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara & Penikmat Kopi)



Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun